Madagaskar Bakal Dipimpin Kolonel Usai Presiden Dimakzulkan

Madagaskar Bakal Dipimpin Kolonel Usai Presiden Dimakzulkan

Haris Fadhil - detikNews
Jumat, 17 Okt 2025 06:40 WIB
Colonel Michael Randrianirina arrives with members of the military to join protesters gathered outside the town hall on Independence Avenue during a nationwide youth-led demonstration against frequent power outages and water shortages, in Antananarivo, Madagascar, October 14, 2025. REUTERS/Zo Andrianjafy Purchase Licensing Rights
Kolonel Michael Randrianirina (Foto: REUTERS/Zo Andrianjafy)
Antananarivo -

Majelis rendah parlemen Madagaskar memakzulkan Andry Rajoelina dari jabatan Presiden Madagaskar atas tuduhan desersi tugas. Terbaru, seorang kolonel militer akan dilantik sebagai Presiden sementara Madagaskar.

Dirangkum detikcom, Kamis (16/10/2025), Rajoelina menganggap sidang pemakzulan itu tidak memiliki dasar hukum. Dilansir AFP, putusan parlemen itu disahkan dengan 130 suara mendukung atau jauh di atas ambang batas konstitusi yakni 2/3 dari majelis yang beranggotakan 163 orang.

Putusan pemakzulan itu menjadi teguran keras terhadap Rajoelina yang telah bersembunyi selama berminggu-minggu saat negaranya diguncang demonstrasi. Warga diketahui turun ke jalan menentang pemerintahan negara kepulauan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai putusan pemakzulan itu, unit militer elite Madagaskar, CAPSAT, mengatakan mereka telah mengambil alih kekuasaan.

"Kami telah mengambil alih kekuasaan," kata Kepala Unit Militer CAPSAT, Kolonel Michael Randrianirina.

ADVERTISEMENT

Kantor Presiden Anggap Militer Lakukan Kudeta

Kantor Kepresidenan Madagaskar mengecam klaim CAPSAT untuk mengambil alih kekuasaan. Kantor Kepresidenan Madagaskar menyebut kehadiran militer adalah upaya kudeta.

"Kehadiran pasukan militer bersenjata di depan Istana Presiden merupakan tindakan yang jelas merupakan percobaan kudeta," kata Kantor Kepresidenan Madagaskar dalam sebuah pernyataan setelah pengumuman CAPSAT seperti dilansir AFP.

Kantor Kepresidenan mengklaim Rajoelina masih menjabat sebagai Presiden. Dia mengatakan Rajoelina akan menjaga ketertiban konstitusional.

"Presiden Republik tetap menjabat sepenuhnya dan memastikan pemeliharaan ketertiban konstitusional dan stabilitas nasional," katanya

Kolonel Militer Jadi Presiden Sementara

Para perwira militer yang merebut kekuasaan di Madagaskar saat unjuk rasa antipemerintah meluas mengatakan pemimpin mereka akan dilantik sebagai presiden sementara negara tersebut. Pelantikan akan digelar pada Jumat (17/10).

Dilansir AFP, Kolonel Michael Randrianirina menjanjikan pemilu selanjutnya dalam 2 tahun ke depan setelah Rajoelina dimakzulkan oleh parlemen. Komunitas internasional menyuarakan kekhawatiran, dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam apa yang disebutnya sebagai pengambilalihan kekuasaan yang 'inkonstitusional'.

Madagaskar terjerumus ke dalam pergolakan politik terburuknya dalam beberapa tahun setelah unit militer elite CAPSAT mengambil alih kekuasaan beberapa saat setelah parlemen secara bulat mendukung pemakzulan Rajoelina pada Selasa (14/10) waktu setempat. Rajoelina yang berusia 51 tahun sendiri telah berkuasa sejak tahun 2009.

Dia diduga telah meninggalkan negara tersebut saat unjuk rasa meluas di jalanan. Madagaskar menjadi negara terbaru dari beberapa bekas koloni Prancis yang jatuh di bawah kendali militer sejak tahun 2020, setelah kudeta terjadi di Mali, Burkina Faso, Niger, Gabon, dan Guinea.

Kolonel Randrianirina, yang merupakan Komandan CAPSAT, akan dilantik sebagai presiden transisi dalam 'sidang khidmat' di pengadilan tertinggi Madagaskar pada Jumat (17/10) waktu setempat. Militer merilis pengumuman yang dikaitkan dengan 'Dewan Kepresidenan untuk Reformasi Republik Madagaskar' dan ditandatangani oleh Randrianirina sendiri.

Sang kolonel mengatakan transisi ke kepemimpinan sipil akan memakan waktu kurang dari 2 tahun dan mencakup restrukturisasi lembaga-lembaga besar.

"Ini bukan kudeta, ini adalah kasus pengambilan tanggung jawab karena negara ini berada di ambang kehancuran," kata Randrianirina dalam pernyataan via televisi setempat pada Rabu (15/10).

Dia menjanjikan pemilu digelar dalam waktu 18 bulan hingga 24 bulan ke depan. Dia mengatakan konsultasi sedang berlangsung untuk menunjuk seorang Perdana Menteri dan membentuk pemerintahan baru.

Randrianirina telah sejak lama menjadi pengkritik pemerintahan Rajoelina. Dia dilaporkan pernah dipenjara selama beberapa bulan pada tahun 2023 lalu karena dituduh merencanakan kudeta.

Situasi ibu kota Antananarivo tetap tenang pada Rabu (15/10) waktu setempat. Demonstrasi di Madagaskar dilakukan oleh Gen Z sejak 25 September lalu.

Mereka melakukan demo karena kekurangan air dan energi. Mereka juga mendukung intervensi yang dilalukan Randrianirina. Mereka menyerukan adanya 'perubahan sistemis' di Madagaskar. Demonstrasi itu sempat berlangsung ricuh dan menyebabkan setidaknya 22 orang tewas.

Rajoelina pertama kali berkuasa melalui kudeta yang didukung militer pada tahun 2009, yang dikecam oleh komunitas internasional. Dia terpilih sebagai presiden tahun 2018 dan kembali terpilih dalam pemilu tahun 2023 yang diwarnai sengketa.

Simak juga Video 'Diterpa Gelombang Demo, Presiden Madagaskar Kabur ke Luar Negeri':
Halaman 2 dari 4
(haf/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads