Hamas dijadwalkan membebaskan semua sandera yang masih hidup pada Senin (13/10) waktu setempat. Imbalannya, Israel membebaskan tahanan Palestina yang ditahan Israel.
Dilansir AFP, Senin (13/10/2025), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan menuju Israel untuk menghadiri pertemuan puncak perdamaian setelah menyatakan perang Gaza "berakhir".
Kunjungan singkat Trump ke Israel dan Mesir bertujuan untuk merayakan perannya dalam menengahi gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera minggu lalu -- tetapi datang di saat yang genting karena Israel dan Hamas sedang merundingkan langkah selanjutnya.
Berdasarkan peta jalan yang diusulkan presiden AS, setelah militan Palestina menyerahkan para sandera yang masih hidup, Israel akan mulai membebaskan sekitar 2.000 tahanan sebagai imbalan. Namun, belakangan Israel merevisi jumlah yang dibebaskan menjadi 1.718 orang.
Israel memperkirakan seluruh 20 sandera yang masih hidup akan diserahkan kepada Palang Merah "Senin pagi", menurut juru bicara kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Saya pikir gencatan senjata ini akan bertahan. Saya pikir orang-orang sudah lelah. Ini sudah berabad-abad," kata Trump tentang perang di Gaza.
"Perang sudah berakhir. Oke? Anda mengerti?" tambahnya.
Baca juga: Trump Nyatakan Perang di Gaza Sudah Berakhir |
Di Israel, Trump dijadwalkan bertemu dengan keluarga sandera yang disandera Hamas dalam serangan lintas perbatasan mematikan dua tahun lalu yang memicu perang, sebelum berpidato di hadapan parlemen Israel di Yerusalem.
Perjalanannya sebagian merupakan langkah kemenangan atas kesepakatan Gaza yang ia bantu mediasi dengan rencana perdamaian 20 poin yang diumumkan pada akhir September.
"Semua orang sangat gembira dengan momen ini," kata Trump sebelumnya saat bersiap menaiki pesawat di Pangkalan Gabungan Andrews dekat Washington.
Para pejabat penting AS yang ikut bersamanya antara lain Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, kepala CIA John Ratcliffe, dan perwira tinggi militer Dan Caine.
Simak juga Video Trump soal Pembebasan Sandera Hamas: Mereka Ada di Tempat Berbahaya
(zap/imk)