Netanyahu: Perang Gaza Berakhir Jika Hamas Terima Proposal Trump

Netanyahu: Perang Gaza Berakhir Jika Hamas Terima Proposal Trump

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 10 Sep 2025 11:18 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu looks on during a meeting with US Secretary of Defense Pete Hegseth (out of frame) at the Pentagon in Arlington, Virginia, on February 5, 2025. (Photo by Jim WATSON / AFP)
PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: AFP/JIM WATSON)
Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa perang Gaza dapat berakhir "segera" jika kelompok Hamas menyetujui proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Netanyahu menyebut pemerintahnya telah menerima persyaratan yang disebutkan dalam usulan gencatan senjata tersebut.

"Israel telah menerima prinsip-prinsipnya, proposal yang diajukan oleh Presiden Trump untuk mengakhiri perang, dimulai dengan pembebasan segera semua sandera kami," kata Netanyahu dalam sebuah acara di Kedutaan Besar AS di Yerusalem. "Jika proposal Presiden Trump diterima, perang dapat segera berakhir," tambahnya, dilansir kantor berita AFP, Rabu (10/9/2025).

Sebelumnya, Trump mengumumkan pada hari Minggu (7/9) lalu bahwa ia telah mengajukan usulan untuk mengamankan pembebasan para sandera di Gaza. Namun, Gedung Putih belum merilis detail apa pun tentang hal itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, militer Israel pada Selasa (9/9) waktu setempat mengatakan mereka akan bertindak dengan "kekuatan lebih besar" dalam operasi militer di Kota Gaza, kota terbesar di Jalur Gaza yang ingin mereka kuasai. Militer Israel pun memperingatkan penduduk Kota Gaza untuk segera mengungsi.

Militer Israel dalam pernyataannya, mengatakan pengerahan "kekuatan lebih besar" di Kota Gaza itu bertujuan untuk mengalahkan kelompok Hamas, yang menguasai daerah kantong Palestina tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kepada seluruh penduduk Kota Gaza... pasukan pertahanan bertekad untuk mengalahkan Hamas dan akan bertindak dengan kekuatan yang lebih besar di wilayah Kota Gaza," kata juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dalam pernyataan via media sosial X.

"Segera mengungsi melalui poros Al-Rashid," cetus Adraee dalam pernyataannya.

Imbauan mengungsi itu disampaikan militer Israel setelah Netanyahu memperingatkan penduduk Kota Gaza untuk mengungsi sesegera mungkin.

Israel semakin mengintensifkan pengeboman terhadap Kota Gaza sebagai persiapan untuk operasi mengambil alih kendali atas kota tersebut dari Hamas, meskipun negara-negara Barat dan lembaga-lembaga bantuan kemanusiaan telah berulang kali meminta Tel Aviv untuk membatalkan rencananya itu.

"Dalam dua hari ini, kami telah merobohkan 50 menara teror, dan ini hanyalah tahap awal dari manuver darat yang intensif di Kota Gaza. Saya mengatakan kepada para penduduk: kalian telah diperingatkan, pergi sekarang!" kata Netanyahu dalam pernyataan via video pada Senin (8/9) malam.

"Semua ini hanyalah pendahuluan, hanya pembukaan, untuk operasi intensif utama -- manuver darat pasukan kami, yang sekarang sedang bersiap dan berkumpul untuk memasuki Kota Gaza," tegasnya memberi peringatan.

Dalam tanggapannya, Hamas menyebut ancaman yang dilontarkan Netanyahu sebagai "tindakan nyata untuk pemindahan paksa" para penduduk Kota Gaza.

"Ini terjadi di bawah tekanan pengeboman, pembantaian, kelaparan, dan ancaman kematian -- yang merupakan tantangan secara terang-terangan dan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap hukum dan konvensi internasional," sebut Hamas dalam pernyataannya.

Tonton juga video "Netanyahu di Ruang Operasi Militer Israel saat Serangan ke Qatar" di sini:

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads