Pemimpin Kongres Peru, Jose Jeri, dilantik oleh parlemen menjadi presiden baru pada Jumat (10/10) waktu setempat, setelah Presiden Dina Boluarte dimakzulkan. Pelantikan Jeri dilakukan kurang dari satu jam setelah parlemen Peru secara bulat memutuskan untuk memberhentikan Boluarte.
Pemungutan suara yang memakzulkan Boluarte dan pelantikan Jeri, seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (10/10/2025), dilakukan beberapa jam setelah anggota parlemen dari berbagai spektrum politik, untuk pertama kali, mengajukan mosi pemakzulan Boluarte atas dasar ketidakmampuan moral.
Parlemen memanggil Boluarte pada Kamis (9/10) malam untuk membela dirinya di hadapan Kongres. Namun, Boluarte menolak hadir, dan para anggota parlemen memiliki suara yang cukup untuk melanjutkan proses pemakzulan dengan cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pemungutan suara yang digelar, mayoritas 118 dari 122 anggota parlemen Peru mendukung pemakzulan Boluarte. Dengan putusan ini, Boluarte dicopot dari jabatan Presiden Peru.
"Hari ini, saya dengan rendah hati menjabat sebagai Presiden republik ini... untuk menempatkan dan memimpin pemerintahan transisi," kata Jeri kepada parlemen Peru sesaat setelah dia dilantik.
Jeri, yang menjadi Presiden ke-7 Peru sejak tahun 2016 lalu, mengisyaratkan akan mengambil pendekatan tegas terhadap meningkatnya ketidakamanan, salah satu kritikan utama yang sebelumnya dilontarkan terhadap Boluarte. Jeri berpidato di hadapan Kongres sambil mengenakan selempang bendera nasional Peru.
"Musuh utama ada di jalanan: geng kriminal," ujarnya. "Kita harus mendeklarasikan perang terhadap kejahatan," tegas Jeri dalam pidatonya.
Jeri yang berusia 38 tahun ini, merupakan anggota partai konservatif Somos Peru dan menjabat sebagai ketua Kongres sejak Juli lalu. Usai dilantik, Jeri bergabung dengan jajaran beberapa kepala negara termuda di dunia.
Sementara itu, pemakzulan Boluarte (63) terjadi menyusul tuduhan bahwa dia mengambil keuntungan secara ilegal dari jabatannya dan bertanggung jawab atas tindakan keras mematikan terhadap unjuk rasa yang mendukung pendahulunya.
Dia membantah melakukan pelanggaran hukum apa pun.