Netanyahu Bertekad Hapuskan Kekuasaan Hamas di Gaza

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 08 Okt 2025 12:39 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: Getty Images via AFP/ALEXI J. ROSENFELD)
Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bertekad untuk mencapai semua tujuan perang di Gaza, dimulai dengan mengamankan pembebasan para sandera.

"Kita berada di hari-hari yang menentukan. Kita akan terus bertindak untuk mencapai semua tujuan perang: memulangkan semua korban penculikan, menghapuskan kekuasaan Hamas, dan memastikan bahwa Gaza tidak akan pernah lagi menjadi ancaman bagi Israel," ujarnya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Netanyahu pada Selasa (7/10) waktu setempat, genap dua tahun berlangsungnya perang di Gaza, dilansir kantor berita AFP, Rabu (8/10/2025).

Sementara itu, negosiator utama kelompok Hamas, Khalil El-Hayya, mengatakan bahwa kelompok tersebut menginginkan jaminan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan negara-negara sponsor bahwa perang di Gaza "akan berakhir untuk selamanya". Hal itu disampaikannya dalam perundingan tidak langsung dengan Israel di Mesir.

"Kami tidak mempercayai pendudukan, bahkan sedetik pun," ujar Khalil El-Hayya kepada media pemerintah Mesir, Al-Qahera News, merujuk pada Israel, dilansir kantor berita AFP, Rabu (8/10/2025).

"Pendudukan Israel sepanjang sejarah tidak menepati janjinya, dan kami telah mengalaminya dua kali dalam perang ini. Oleh karena itu, kami menginginkan jaminan yang nyata," imbuhnya, menuduh Israel telah melanggar dua gencatan senjata dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Dalam perundingan yang tengah berlangsung di Mesir tersebut, Hamas juga menuntut pembebasan narapidana Palestina terkemuka, Marwan Barghouti, dari penjara Israel, sebagai bagian dari negosiasi pertukaran sandera-tahanan yang sedang berlangsung.

Al-Qahera News, yang dekat dengan dinas intelijen Mesir, mengatakan perundingan telah dimulai di kota resor Sharm El-Sheikh di Mesir mengenai daftar narapidana Palestina yang akan dibebaskan oleh Israel berdasarkan kesepakatan gencatan senjata.

Barghouti, seorang anggota terkemuka partai Fatah dan dipenjara sejak 2002, termasuk di antara beberapa tahanan terkemuka yang pembebasannya sedang diupayakan oleh Hamas.

Nama-nama lain yang disebutkan termasuk Ahmad Saadat, Hassan Salameh, dan Abbas Al-Sayed.




(ita/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork