Netanyahu Bertekad Hapuskan Kekuasaan Hamas di Gaza

Netanyahu Bertekad Hapuskan Kekuasaan Hamas di Gaza

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 08 Okt 2025 12:39 WIB
NEW YORK, NEW YORK - SEPTEMBER 26: Prime Minister of Israel Benjamin Netanyahu speaks at the 80th session of The United Nations General Assembly (UNGA) on September 26, 2025 in New York City. This years theme for the annual global meeting is:Better together: 80 years and more for peace, development and human rights.   Alexi J. Rosenfeld/Getty Images/AFP (Photo by Alexi J. Rosenfeld / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: Getty Images via AFP/ALEXI J. ROSENFELD)
Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bertekad untuk mencapai semua tujuan perang di Gaza, dimulai dengan mengamankan pembebasan para sandera.

"Kita berada di hari-hari yang menentukan. Kita akan terus bertindak untuk mencapai semua tujuan perang: memulangkan semua korban penculikan, menghapuskan kekuasaan Hamas, dan memastikan bahwa Gaza tidak akan pernah lagi menjadi ancaman bagi Israel," ujarnya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Netanyahu pada Selasa (7/10) waktu setempat, genap dua tahun berlangsungnya perang di Gaza, dilansir kantor berita AFP, Rabu (8/10/2025).

Sementara itu, negosiator utama kelompok Hamas, Khalil El-Hayya, mengatakan bahwa kelompok tersebut menginginkan jaminan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan negara-negara sponsor bahwa perang di Gaza "akan berakhir untuk selamanya". Hal itu disampaikannya dalam perundingan tidak langsung dengan Israel di Mesir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak mempercayai pendudukan, bahkan sedetik pun," ujar Khalil El-Hayya kepada media pemerintah Mesir, Al-Qahera News, merujuk pada Israel, dilansir kantor berita AFP, Rabu (8/10/2025).

"Pendudukan Israel sepanjang sejarah tidak menepati janjinya, dan kami telah mengalaminya dua kali dalam perang ini. Oleh karena itu, kami menginginkan jaminan yang nyata," imbuhnya, menuduh Israel telah melanggar dua gencatan senjata dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza.

ADVERTISEMENT

Dalam perundingan yang tengah berlangsung di Mesir tersebut, Hamas juga menuntut pembebasan narapidana Palestina terkemuka, Marwan Barghouti, dari penjara Israel, sebagai bagian dari negosiasi pertukaran sandera-tahanan yang sedang berlangsung.

Al-Qahera News, yang dekat dengan dinas intelijen Mesir, mengatakan perundingan telah dimulai di kota resor Sharm El-Sheikh di Mesir mengenai daftar narapidana Palestina yang akan dibebaskan oleh Israel berdasarkan kesepakatan gencatan senjata.

Barghouti, seorang anggota terkemuka partai Fatah dan dipenjara sejak 2002, termasuk di antara beberapa tahanan terkemuka yang pembebasannya sedang diupayakan oleh Hamas.

Nama-nama lain yang disebutkan termasuk Ahmad Saadat, Hassan Salameh, dan Abbas Al-Sayed.

Perundingan tidak langsung telah berlangsung sejak Senin lalu di Sharm El-Sheikh, Mesir sebagai bagian dari rencana 20 poin yang diusulkan oleh Trump untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza.

Trump mengatakan bahwa ada peluang nyata tercapainya kesepakatan damai Gaza, Palestina.

"Kita sangat dekat untuk mencapai kesepakatan di Timur Tengah yang akan membawa perdamaian ke Timur Tengah," ujar Trump kepada para wartawan di Ruang Oval, Gedung Putih, bersama Perdana Menteri Kanada Mark Carney, dilansir AFP, Rabu (8/10/2025).

Trump mengatakan bahwa negosiator AS terlibat dalam perundingan yang saat ini berlangsung di Mesir. Gedung Putih mengatakan bahwa utusan khusus Trump, Steve Witkoff, dan menantu Trump, Jared Kushner, akan berperan.

"Ada peluang nyata bahwa kita bisa melakukan sesuatu," kata Trump.

Simak juga Video: Israel Masih Gaspol Serang Gaza, Abaikan Seruan Trump

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads