Israel mengklaim pasukannya "secara aman" mencegat kapal-kapal dari misi Global Sumud Flotilla yang berlayar membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Tel Aviv juga mengatakan bahwa para penumpang kapal-kapal yang dicegat itu dipindahkan ke sebuah pelabuhan Israel.
"Beberapa kapal dari armada tersebut telah dihentikan secara aman dan para penumpangnya sedang dipindahkan ke sebuah pelabuhan Israel," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel via media sosial, seperti dilansir AFP, Kamis (2/10/2025).
Pasukan Angkatan Laut Israel, pada Rabu (1/10) waktu setempat, mencegat beberapa kapal dari total 45 kapal yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla yang mengangkut para politisi dan aktivis dari berbagai negara, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg, dalam misi menembus blokade Gaza.
Pencegatan itu terjadi saat kapal-kapal itu semakin dekat dengan wilayah Palestina, dengan laporan Global Sumud Flotilla pada Rabu (1/10) sekitar pukul 15.00 GMT menyebut posisi mereka berada di perairan berjarak kurang dari 90 mil laut atau sekitar 170 kilometer dari Jalur Gaza.
Pasukan Angkatan Laut Israel mencegat kapal-kapal tersebut setelah memberikan peringatan agar mereka tidak memasuki perairan yang, menurut Tel Aviv, berada di bawah blokadenya.
Laporan Global Sumud Flotilla menyebut beberapa kapal mencakup kapal Alma, Sirius, dan Adara "dicegat dan dinaiki secara ilegal oleh pasukan pendudukan Israel di perairan internasional". Kapal yang ditumpangi oleh Thunberg termasuk di antara kapal-kapal yang dicegat pasukan Israel.
"Greta dan teman-temannya dalam kondisi aman dan sehat," sebut Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataannya.
Sebuah video yang dirilis Kementerian Luar Negeri Israel menunjukkan momen ketika Thunberg yang berusia 22 tahun sedang mengambil barang-barangnya sebelum meninggalkan kapal.
(nvc/idh)