Upaya Armada Bantuan Global Flotilla Tembus Blokade ke Gaza Tertahan

Upaya Armada Bantuan Global Flotilla Tembus Blokade ke Gaza Tertahan

Rita Uli Hutapea, Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 02 Okt 2025 07:25 WIB
Global Sumud Flotilla, a humanitarian expedition to Gaza, led by activists including Greta Thunberg, departs from the port of Barcelona, Spain August 31, 2025. REUTERS/Bruna Casas. REFILE - QUALITY REPEAT.
Ilustrasi kapal bantuan ke Gaza (Foto: REUTERS/Bruna Casas)
Jakarta -

Armada Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dengan tujuan menembus blokade laut Israel mendapat sejumlah tantangan. Puluhan kapal tersebut mendapat intimidasi oleh militer Israel di tengah laut.

Dirangkum detikcom, Rabu (1/10/20250), kapal perang Italia yang awalnya mengawal kapal bantuan ke Gaza memutuskan akan menghentikan pengawalannya. Hal ini membuat para aktivis di rombongan kapal bantuan tersebut rentan terhadap serangan pasukan Israel.

Global Sumud Flotilla (GSF), yang terdiri dari lebih dari 40 kapal sipil dengan lebih dari 500 orang termasuk anggota parlemen, pengacara, dan aktivis iklim Swedia Greta Thunberg, bertujuan untuk mematahkan blokade laut Israel terhadap daerah kantong Palestina tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Pertahanan Italia, dilansir Reuters dan Al Arabia, mengatakan kapal-kapal perang Italia yang mengawal kapal puluhan kapal bantuan itu akan berhenti setelah konvoi semakin mendekati Gaza atau mencapai jarak 150 mil laut (278 km) dari garis pantai Gaza. Kementerian menambahkan bahwa mereka memperkirakan hal itu akan terjadi sekitar pukul 00.00 GMT.

ADVERTISEMENT

Diketahui, Italia dan Spanyol telah mengerahkan kapal-kapal angkatan laut mereka pekan lalu untuk membantu rombongan kapal internasional tersebut. Ini dilakukan setelah armada tersebut dihantam oleh drone yang dipersenjatai granat kejut di perairan internasional lepas pantai Yunani.

Terkini, Italia telah mendesak para anggota rombongan untuk menerima proposal kompromi untuk menghentikan bantuan di pelabuhan Siprus dan menghindari konfrontasi dengan pasukan Israel. Akan tetapi perwakilan armada Global Sumud Flotilla telah berulang kali menolak tawaran tersebut dan akan tetap berlayar.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni mendesak armada kapal bantuan Gaza untuk berhenti berlayar agar tidak membahayakan rencana Presiden AS Donald Trump mengakhiri perang Israel-Hamas.

Meloni yang pemerintahnya telah mengirimkan kapal perang untuk melindungi armada tersebut, memperingatkan bahwa "harapan" yang diwakili oleh rencana damai Trump untuk Gaza, "bertumpu pada keseimbangan yang rapuh, yang dengan senang hati akan dihancurkan oleh banyak orang".

"Saya khawatir upaya armada untuk mematahkan blokade laut Israel dapat menjadi dalih untuk melakukannya," kata pemimpin sayap kanan tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (1/10/2025).

"Karena alasan ini pula, saya yakin armada itu harus berhenti sekarang dan menerima salah satu dari berbagai proposal yang diajukan untuk pengiriman bantuan yang aman," tambah Meloni.

"Pilihan lain berisiko menjadi dalih untuk mencegah perdamaian, memicu konflik, dan oleh karena itu terutama berdampak pada rakyat Gaza," tuturnya.

Israel telah memerintahkan armada kapal bantuan internasional itu untuk mengirimkan bantuan ke pelabuhan Israel, dengan janji akan dikirim ke Gaza oleh otoritas Israel. Namun armada kapal bantuan internasional itu menegaskan akan tetap melanjutkan perjalanan.


Global Flotilla Terus Berlayar ke Gaza Meski Diintimidasi

Puluhan kapal yang berlayar ke Jalur Gaza, dengan membawa bantuan kemanusiaan, mengatakan akan terus melanjutkan perjalanan meskipun menghadapi apa yang mereka sebut sebagai "taktik intimidasi" oleh militer Israel.

Armada 45 kapal yang membawa aktivis dan politisi, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg dan cucu mendiang Nelson Mandela, Mandia Mandela, berangkat dari Spanyol bulan lalu, dengan tujuan menembus blokade Gaza.

"Pada dini hari tadi, pasukan angkatan laut pendudukan Israel melancarkan operasi intimidasi terhadap Global Sumud Florilla," kata penyelenggara Global Sumud Flotilla dalam pernyataan yang dirilis saat kapal-kapal itu mendekati lepas pantai Mesir, seperti dilansir AFP, Rabu (1/10/2025).

Dalam upaya-upaya sebelumnya, kapal Gaza Flotilla menghadapi pencegatan saat mendekati perairan Mesir.

Setelah meninggalkan Spanyol, armada tersebut singgah di Tunisia selama 10 hari sebelum melanjutkan perjalanan pada 15 September.

Salah satu kapal utama armada tersebut, Alma, menurut Global Sumud Flotilla dalam pernyataannya, sempat "dikelilingi secara agresif oleh sebuah kapal perang Israel selama beberapa menit".

"Tak lama kemudian, kapal angkatan laut yang sama menargetkan (kapal bernama) Sirius, mengulangi manuver melecehkan yang sama untuk waktu yang lama -- sebelum akhirnya pergi," sebut pernyataan Global Sumud Flotilla.

Seorang anggota parlemen Prancis, Marie Mesmeur, yang berada di atas kapal Sirius mengatakan kepada AFP bahwa dirinya melihat setidaknya dua kapal tidak dikenal, yang salah satunya berlayar "sangat, sangat dekat".

Mesmeur menyebut ada juga "sebuah kapal patroli militer dengan lampu besar diarahkan ke kami". Dia menambahkan bahwa selama insiden berlangsung, semua komunikasi radar dan internet di kapal terputus.

Dalam pernyataan lainnya via media sosial X, Global Sumud Flotilla mengatakan pihaknya tetap "waspada saat memasuki area di mana armada-armada sebelumnya dicegat dan/atau diserang".

Israel telah memblokir dua upaya para aktivis untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui kapal ke Jalur Gaza, yakni pada Juni dan Juli lalu. Pada Juni lalu, sebanyak 12 aktivis di atas kapal layar Madleen, termasuk Thunberg, dicegat oleh pasukan Israel di perairan berjarak 185 kilometer sebelah barat Jalur Gaza.

Hingga pukul 05.30 GMT pada Rabu (1/10), Global Sumud Flotilla melaporkan bahwa mereka berada di Laut Mediterania di sebelah utara pantai Mesir, dan mendekati batas 120 mil laut -- atau sekitar 220 kilometer -- dari wilayah Palestina.

"Kami terus berlayar tanpa gentar menghadapi ancaman dan taktik intimidasi Israel," tegas penyelenggara Global Sumud Flotilla dalam pernyataannya via media sosial X. Armada itu juga membawa anggota Parlemen Eropa keturunan Prancis-Palestina Rima Hassan dan mantan Wali Kota Barcelona Ada Colau.

Simak Video: Israel Cegat Kapal Bantuan Sumud Flotilla, Greta Thunberg Ditahan

Halaman 2 dari 2
(yld/fas)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads