Perahu Pedagang Kecelakaan di Sungai Nigeria, 26 Orang Tewas

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Rabu, 01 Okt 2025 23:24 WIB
Foto: (Getty Images/asbe)
Jakarta -

Kecelakaan perahu di Sungai Niger di Nigeria Selatan telah menewaskan sedikitnya 26 orang yang merupakan pedagang. Wilayah itu memang dikenal sangat berisiko banjir besar selama musim hujan.

Dilansir AFP, Rabu (1/10/2025), para pedagang sedang menggunakan perahu dari sebuah daerah di Negara Bagian Kogi ke sebuah pasar di Illushi, Negara Bagian Edo, di seberang tepi sungai. Kecelakaan itu terjadi pada hari Selasa, kata pihak berwenang di Negara Bagian Kogi.

"Laporan menunjukkan bahwa insiden malang itu diduga telah merenggut nyawa tidak kurang dari 26 penumpang," kata Kingsley Femi Fanwo, komisioner informasi Negara Bagian Kogi, dalam sebuah pernyataan di X.

Badan penyelamat nasional, NEMA, mengatakan kepada AFP pada hari Rabu bahwa mereka telah mengirimkan tim ke lokasi kejadian.

Kecelakaan sering terjadi di sungai-sungai Nigeria yang ramai, sering kali disebabkan oleh perahu yang kelebihan muatan, perawatan yang buruk, atau kegagalan untuk mematuhi peraturan keselamatan.

Bulan lalu, sebuah kapal feri yang penuh sesak terbalik di Negara Bagian Niger setelah dilaporkan menabrak tunggul pohon, menenggelamkan sedikitnya 32 orang.

Pada akhir Agustus, sebuah perahu yang membawa sekitar 50 orang terbalik di negara bagian Sokoto di barat laut, menewaskan tiga orang dan menyebabkan 25 lainnya hilang.

"Kami mengimbau masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran sungai, untuk selalu mengutamakan keselamatan dengan menghindari kelebihan muatan dan menggunakan jaket pelampung serta tindakan pencegahan lainnya setiap kali mereka bepergian melalui air," tambah Fanwo.

Presiden Bola Ahmed Tinubu dalam sebuah pernyataan di X menyatakan dukacita yang mendalam atas insiden malang ini. Terutama karena para korban sedang memulai perjuangan mereka yang sah untuk mencari nafkah yang layak.

Tinubu "sekali lagi menghimbau para operator transportasi air untuk mengutamakan keselamatan daripada pertimbangan finansial dalam kegiatan sehari-hari mereka", ujarnya.




(azh/jbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork