Pemerintah Taliban yang berkuasa di Afghanistan membantah laporan soal pihaknya secara sengaja mematikan akses internet dan telepon selular di seluruh wilayah negara tersebut. Akses komunikasi di seluruh wilayah Afghanistan terputus selama beberapa hari terakhir yang berdampak pada kehidupan warga.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir Associated Press, Rabu (1/10/2025), pemerintah Taliban mengatakan bahwa kabel-kabel fiber optik yang lama sudah usang dan sedang dalam penggantian. Pemerintah Taliban membantah adanya larangan internet secara nasional di Afghanistan.
"Tidak ada seperti rumor yang beredar bahwa kami telah memberlakukan larangan internet," demikian pernyataan pejabat Taliban, yang tidak disebut namanya, dalam grup chat WhatsApp dengan para wartawan Pakistan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan tersebut merupakan pernyataan publik pertama yang disampaikan pemerintah Taliban setelah ramai berita soal pemadaman akses komunikasi yang mengganggu perbankan, perdagangan, dan penerbangan di berbagai wilayah Afghanistan.
Pernyataan yang disampaikan pejabat Taliban tersebut, yang juga diunggah ke media sosial X milik kelompok tersebut, mengutip keterangan juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid, yang mengatakan bahwa gangguan nasional yang sedang berlangsung di Afghanistan merupakan akibat dari "infrastruktur fiber optik yang rusak", yang sekarang sedang diganti.
Bulan lalu, menurut laporan Associated Press, beberapa provinsi di Afghanistan telah mengonfirmasi pemadaman layanan internet karena adanya dekrit dari pemimpin Taliban, Hibatullah Akhundzada, untuk memerangi amoralitas.
Sementara laporan AFP sebelumnya menyebut warga Afghanistan harus hidup tanpa layanan internet dan telepon seluler sejak Senin (29/9) waktu setempat, setelah otoritas Taliban memutuskan jaringan fiber optik.
Pada Senin (29/9) malam, menurut pengawas internet NetBlocks, sinyal telepon seluler dan layanan internet di negara tersebut secara bertahap melemah hingga konektivitasnya kurang dari satu persen dari tingkat normal.
NetBlocks, yang memantau keamanan siber dan tata kelola internet, menyebut pemadaman akses komunikasi di Afghanistan tersebut "tampaknya konsisten dengan pemutusan layanan yang disengaja".
Laporan AFP itu mengutip seorang pejabat Taliban, yang tidak disebut namanya, yang mengatakan bahwa sebanyak "8.000 hingga 9.000 pilar telekomunikasi" akan dimatikan, dan bahwa pemadaman akses komunikasi ini akan berlangsung "hingga pemberitahuan lebih lanjut".
Disebutkan juga bahwa ini merupakan pertama kalinya, akses komunikasi diputus di Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul pada tahun 2021 lalu, dan kembali memberlakukan versi hukum Islam yang ketat.
Simak Video: Afghanistan Tanpa Internet-Telepon Seluler gegara Diputus Taliban