Batu hingga Molotov Sasar Konvoi Presiden Ekuador Protes BBM Naik Tajam

Batu hingga Molotov Sasar Konvoi Presiden Ekuador Protes BBM Naik Tajam

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 30 Sep 2025 22:15 WIB
Ecuadorian President-elect Daniel Noboa arrives to meet with current President Guillermo Lasso to begin the transition process before Noboa takes office in December, at the Presidential Palace in Quito, Ecuador, October 17, 2023. REUTERS/Karen Toro
Presiden Ekuador Daniel Noboa. (REUTERS/Karen Toro)
Quito -

Protes penghapusan subsidi bahan bakar minyak (BBM) di Ekuador terus memanas. Konvoi Presiden Ekuador Daniel Noboa bahkan disasar massa yang protes karena kenaikan tajam harga BBM.

Seperti dilansir BBC dan CNN, Selasa (30/9/2025), konvoi kendaraan itu dipimpin Noboa. Duta besar dan diplomat asing yang ada dalam konvoi turut menjadi target serangan massa yang melemparkan batu dan bom molotov.

Juru bicara pemerintah Ekuador Caroline Jaramillo mengatakan konvoi tersebut juga membawa para diplomat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa yang terlibat penyaluran bantuan kemanusiaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, konvoi turut diikuti diplomat Vatikan Andres Carrascosa, Duta Besar Uni Eropa Jekaterina Dorodnova, dan Duta Besar Italia Giovanni Davoli.

Komentar Presiden Ekuador

Noboa mengunggah foto-foto dalam postingan media sosial X. Postingan itu menunjukkan kerusakan pada kendaraan dalam konvoi.

ADVERTISEMENT

Terlihat dalam foto-foto tersebut bahwa kaca depan dan kaca samping kendaraan yang digunakan utusannya pecah dan retak.

Demonstrators block a road during protests against diesel price hikes following fuel subsidy cuts by President Daniel Noboa's government, in Otavalo, Ecuador, Wednesday, Sept. 24, 2025. (AP Photo/Dolores Ochoa)Demonstran memblokir jalanan dalam aksi memprotes kenaikan bahan bakar di Ekuador pada 24 September. (AP Photo/Dolores Ochoa)

"Mereka menolak kemajuan di Ekuador dan memilih kekerasan," tulis Noboa, merujuk pada para demonstran bersenjata.

"Kita terus maju: Ekuador tidak boleh mundur," tegasnya.

Ratusan Orang Sergap Konvoi Presiden

Pemerintah Ekuador melaporkan konvoi tiba-tiba disergap oleh sekitar 350 orang. Konvoi tersebut dalam perjalanan mengirimkan bantuan kepada masyarakat terdampak di Provinsi Imbabura.

Batu, kembang api, hingga bom molotov dilemparkan massa ke konvoi kendaraan. Serangan itu terjadi di wilayah Cotacachi, Provinsi Imbabura, di mana puluhan demonstran memblokir jalanan dan bentrok dengan pasukan keamanan.

Sekitar 50 tentara yang mengawal konvoi itu, sebut Jaramillo, berusaha memukul mundur para pelaku penyerangan. Belum ada informasi apakah ada korban luka dalam peristiwa tersebut.

Pemerintah Ekuador menyampaikan terdapat 17 personel militer yang diculik dalam insiden itu dan keberadaan mereka tidak diketahui.

Ecuadorian riot police officers stand guard during a protest against President Daniel Noboa's cuts and the elimination of diesel subsidy within a state of emergency declared by the government in Quito on September 16, 2025. (Photo by Rodrigo BUENDIA / AFP)Polisi antihuru-hara disiagakan menghadapi aksi memprotes penghapusan subsidi BBM di Ekuador (Photo by Rodrigo BUENDIA / AFP)

Sementara, Angkatan Bersenjata Ekuador menuduh para demonstran melukai 12 tentara dan menyandera 17 tentara lainnya. Militer Ekuador menuduh para pelaku sebagai "kelompok teroris" dan menegaskan "tindakan seperti ini tidak akan dibiarkan begitu saja".

Pemerintah menegaskan bahwa orang-orang yang bertanggung jawab atas penyerangan itu tidak mewakili warga Ekuador, melainkan para penjahat.

Warga Dilaporkan Tewas

Unjuk rasa diwarnai kerusuhan menyelimuti Ekuador sudah belasan hari. Organisasi hak masyarakat adat terbesar, Conaie, menyerukan aksi mogok nasional tanpa batas waktu untuk menentang langkah Noboa memangkas subsidi BBM.

Conaie menyebut salah satu anggota komunitas adat bernama Efrain Fuerez, yang berusia 46 tahun, "ditembak tiga kali" dan meninggal dunia di rumah sakit di area Cotacachi. Dalam pernyataannya, Conaie menyebut Fuerez tewas dalam "kejahatan negara, yang dilakukan atas perintah Daniel Noboa".

Kepolisian dan Angkatan Bersenjata Ekuador belum memberikan komentar, sedangkan kantor kejaksaan Ekuador mengatakan akan melakukan penyelidikan terhadap "dugaan kematian" tersebut.

Ekuador Tetapkan Starus Darurat

Presiden Ekuador Daniel Noboa menetapkan status darurat terhadap tujuh provinsi dari puluhan provinsi di wilayahnya. Status darurat ditetapkan menyusul unjuk rasa memprotes penghapusan subsidi BBM yang dilanda kekerasan.

Police and military officers stand guard in front of a prison in Esmeraldas, Ecuador on September 25, 2025. Clashes between rival gangs claimed at least 10 lives in the second deadly riot in an Ecuadoran prison in days, police said Thursday. (Photo by Antony QUINTERO / AFP)Personel kepolisian dam militer dikerahkan untuk menjaga keamanan di penjara di Esmeraldas, Ekuador, yang dilanda bentrokan berdarah (Photo by Antony QUINTERO / AFP)

Noboa, yang terpilih kembali pada April lalu karena para pemilih mendukung pendekatannya yang keras terhadap kekerasan kartel yang merajalela, mengumumkan pada Selasa (17/9) bahwa keadaan darurat akan diberlakukan selama 60 hari di sebanyak tujuh provinsi dari 24 provinsi di Ekuador.

Noboa mengumumkan penghapusan subsidi BBM itu pekan lalu, dalam upaya menghemat anggaran US$ 1,1 miliar (Rp 18 triliun) yang menurutnya akan dialihkan untuk program bantuan sosial dan dukungan pertanian.

Seperti dilansir AFP, Rabu (17/9), Kebijakan itu membuat harga diesel melonjak drastis dari US$ 1,80 (Rp 29 ribu) menjadi US$ 2,80 (Rp 46 ribu) per galon -- sekitar 48 sen (Rp 7.887) menjadi 74 sen (Rp 12.160) per liter -- di negara yang hampir sepertiga penduduknya tergolong miskin.

Dalam aksi protes pada Selasa (17/9) waktu setempat, para demonstran memblokir jalan raya Pan-American North di luar ibu kota Quito dengan bebatuan yang diletakkan di tengah jalanan. Aksi ini menyusul blokade beberapa ruas jalan raya oleh para pengemudi truk sehari sebelumnya.

Lihat juga Video: Ekuador Membara! Status Darurat Berlaku Gegara Demo BBM

Halaman 2 dari 3
(jbr/rfs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads