Demo BBM Rusuh, Konvoi Presiden Ekuador Diserang

Demo BBM Rusuh, Konvoi Presiden Ekuador Diserang

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 30 Sep 2025 16:24 WIB
Ecuadorian presidential candidate Daniel Noboa, speaks during a political rally, in Sangolqui, Ecuador September 26, 2023. REUTERS/Karen Toro
Presiden Ekuador Daniel Noboa (dok. REUTERS/Karen Toro)
Quito -

Konvoi kemanusiaan yang dipimpin Presiden Ekuador Daniel Noboa diserang saat unjuk rasa memprotes kenaikan tajam harga bahan bakar yang diwarnai kerusuhan. Konvoi kendaraan yang juga membawa duta besar dan diplomat asing itu diserang massa dengan batu hingga bom molotov.

Juru bicara pemerintah Ekuador Caroline Jaramillo, seperti dilansir BBC dan CNN, Selasa (30/9/2025), mengatakan bahwa konvoi tersebut juga membawa para diplomat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa yang terlibat dalam penyaluran bantuan kemanusiaan.

Jaramillo mengatakan bahwa konvoi sedang dalam perjalanan mengirimkan bantuan kepada masyarakat terdampak di Provinsi Imbabura ketika tiba-tiba disergap oleh sekitar 350 orang. Massa menyerang konvoi kendaraan itu dengan batu, kembang api, hingga bom molotov.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 50 tentara yang mengawal konvoi itu, sebut Jaramillo, berusaha memukul mundur para pelaku penyerangan. Tidak disebutkan lebih lanjut apakah ada korban luka.

ADVERTISEMENT

Kantor kepresidenan Ekuador mengatakan konvoi itu juga membawa diplomat Vatikan Andres Carrascosa, Duta Besar Uni Eropa Jekaterina Dorodnova, dan Duta Besar Italia Giovanni Davoli.

Noboa, dalam postingan media sosial X, mengunggah foto-foto yang menunjukkan kerusakan pada kendaraan dalam konvoi tersebut. Terlihat dalam foto-foto tersebut bahwa kaca depan dan kaca samping kendaraan yang digunakan utusannya pecah dan retak.

"Mereka menolak kemajuan di Ekuador dan memilih kekerasan," tulis Noboa, merujuk pada para demonstran bersenjata.

"Kita terus maju: Ekuador tidak boleh mundur," tegasnya.

Menurut Jaramillo, terdapat 17 personel militer yang diculik dalam insiden itu dan keberadaan mereka tidak diketahui. Serangan itu terjadi di wilayah Cotacachi, Provinsi Imbabura, di mana puluhan demonstran memblokir jalanan dan bentrok dengan pasukan keamanan.

Angkatan Bersenjata Ekuador menuduh para demonstran melukai 12 tentara dan menyandera 17 tentara lainnya. Militer Ekuador menuduh para pelaku sebagai "kelompok teroris" dan menegaskan "tindakan seperti ini tidak akan dibiarkan begitu saja".

Jaramillo menambahkan bahwa orang-orang yang bertanggung jawab atas penyerangan itu tidak mewakili warga Ekuador, melainkan para penjahat.

Unjuk rasa diwarnai kerusuhan menyelimuti Ekuador, dengan organisasi hak masyarakat adat terbesar Conaie menyerukan aksi mogok nasional tanpa batas waktu untuk menentang langkah Noboa memangkas subsidi bahan bakar.

Conaie menyebut salah satu anggota komunitas adat bernama Efrain Fuerez, yang berusia 46 tahun, "ditembak tiga kali" dan meninggal dunia di rumah sakit di area Cotacachi. Dalam pernyataannya, Conaie menyebut Fuerez tewas dalam "kejahatan negara, yang dilakukan atas perintah Daniel Noboa".

Kepolisian dan Angkatan Bersenjata Ekuador belum memberikan komentar, sedangkan kantor kejaksaan Ekuador mengatakan akan melakukan penyelidikan terhadap "dugaan kematian" tersebut.

Tonton juga Video: Ekuador Membara! Status Darurat Berlaku Gegara Demo BBM

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads