Militer Israel mengatakan pasukannya menyerang depot senjata milik kelompok Hizbullah di wilayah Lebanon bagian selatan pada Minggu (28/9) waktu setempat. Serangan ini dilancarkan saat gencatan senjata, yang mengakhiri pertempuran antara Israel dan Hizbullah, masih berlaku.
"Beberapa waktu lalu, (militer Israel) menyerang fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah di Lebanon bagian selatan. Depot senjata ini digunakan oleh organisasi teroris tersebut untuk memajukan dan melancarkan serangan teror terhadap negara Israel," kata militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (29/9/2025).
Kantor berita Lebanon, Kantor Berita Nasional (NNA), melaporkan "serangkaian" serangan udara Israel menghujani area di dekat kota Kfar Rumman dan Jarmak, serta serangan drone menghantam sebuah rumah di Humin, semuanya terletak di bagian selatan negara tersebut.
Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan kepulan asap menjulang dari area-area tersebut. Namun sejauh ini belum ada informasi mengenai korban jiwa atau kerusakan akibat serangan Israel tersebut.
Serangan-serangan Israel pada Minggu (28/9) waktu setempat itu melanda saat gencatan senjata masih berlaku, sejak disepakati pada November tahun lalu untuk mengakhiri pertempuran lintas perbatasan selama lebih dari setahun antara Tel Aviv dan Hizbullah.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata tersebut, Israel seharusnya menarik diri sepenuhnya dari wilayah Lebanon bagian selatan pada Januari 2025. Namun sejauh ini, Tel Aviv hanya menarik sebagian pasukannya dan terus mempertahankan pengerahan pasukannya di lima pos perbatasan.
Militer Israel juga tetap melancarkan serangan rutin, yang diklaim menargetkan Hizbullah, di wilayah Lebanon.
(nvc/ita)