Bandara Denmark Ditutup Lagi Gegara Penampakan Drone

Bandara Denmark Ditutup Lagi Gegara Penampakan Drone

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 26 Sep 2025 16:13 WIB
Flying drone with camera on the sky at sunset
Ilustrasi (dok. Thinkstock)
Kopenhagen -

Penampakan drone kembali memaksa penutupan singkat sebuah bandara di Denmark pada Jumat (26/9). Ini insiden kedua yang terjadi dalam beberapa jam, setelah penampakan drone yang disebut Perdana Menteri (PM) Mette Frederiksen sebagai "serangan hybrid" yang mungkin terkait dengan Rusia.

Drone-drone yang mengudara di atas beberapa bandara di Denmark sejak Rabu (24/9), menyebabkan salah satu bandara ditutup selama berjam-jam, setelah penampakan done lainnya pada awal pekan ini memaksa penutupan bandara Kopenhagen.

Insiden ini, seperti dilansir AFP, Jumat (26/9/2025), menyusul kejadian serupa di Norwegia, penyerbuan drone di Polandia dan Rumania, serta pelanggaran wilayah udara Estonia oleh jet tempur Rusia, yang meningkatkan ketegangan mengingat invasi Rusia yang terus berlanjut ke Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama beberapa hari terakhir, Denmark telah menjadi korban serangan hybrid," kata Frederiksen dalam pesan video di media sosial pada Kamis (25/9), merujuk pada bentuk perang non-konvensional.

ADVERTISEMENT

Dia memperingatkan bahwa penerbangan drone tersebut "dapat berlipat ganda".

Para penyelidik Denmark sejauh ini belum berhasil mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab di balik penampakan drone tersebut.

Namun Frederiksen menekankan: "Ada satu negara utama yang menjadi ancaman bagi keamanan Eropa, yaitu Rusia."

Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, mengatakan dalam konferensi pers bahwa keberadaan drone-drone itu tampaknya merupakan "aksi seorang aktor profesional... operasi yang sistematis di banyak lokasi pada waktu yang hampir bersamaan".

Sementara Menteri Kehakiman Rusia, Peter Hummelgaard, menyebut tujuan dari serangan drone itu adalah "untuk menyebarkan ketakutan, menciptakan perpecahan, dan menakut-nakuti kita". Dia menambahkan bahwa Kopenhagen akan memperoleh kemampuan baru yang ditingkatkan untuk "mendeteksi" dan "menetralisir drone".

Rusia, dalam pernyataan pada Kamis (25/9), menyatakan mereka "menolak secara tegas" segala dugaan keterlibatan mereka dalam insiden-insiden drone di Denmark. Kedutaan Besar Rusia di Kopenhagen menyebutnya sebagai "provokasi yang dipentaskan".

Lihat juga Video 'Houthi Serang Israel dengan Drone':

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads