Otoritas Amerika Serikat (AS) terus memburu pelaku penembakan yang menewaskan Charlie Kirk, influencer loyalis Presiden Donald Trump. Biro Investigasi Federal AS (FBI) bahkan menawarkan imbalan sebesar US$ 100.000 (Rp 1,6 miliar) untuk informasi mengenai pelaku.
Kirk, yang berusia 31 tahun, tewas dibunuh pada Rabu (10/9) waktu setempat ketika menghadiri sebuah acara di Universitas Utah Valley di negara bagian Utah. Sosok Kirk dikenal sebagai seorang aktivis sayap kanan dan influencer pendukung Trump.
Tawaran imbalan itu, seperti dilansir The Hill, Jumat (12/9/2025), diumumkan setelah FBI merilis foto-foto tersangka penembakan mematikan tersebut.
"FBI menawarkan hadiah hingga US$ 100.000 untuk informasi yang mengarah pada identifikasi dan penangkapan individu yang bertanggung jawab atas pembunuhan Charlie Kirk pada 10 September 2025 di Universitas Utah Valley di Orem, Utah," demikian pernyataan resmi FBI.
Foto-foto yang dirilis FBI menunjukkan seseorang yang digambarkan sebagai sosok yang cukup umur untuk "berbaur dengan baik di sebuah institusi perguruan tinggi". Orang di dalam foto yang dirilis FBI itu terlihat mengenakan topi dan kaca mata hitam, serta memakai kaus bergambar bendera AS dan elang.
"Kami memiliki rekaman video yang bagus dari individu ini," kata Komisioner Departemen Keamanan Publik Utah, Beau Mason, dalam konferensi pers pada Kamis (11/9) dini hari waktu setempat.
"Jika kami tidak berhasil mengidentifikasinya, kami akan segera meminta bantuan publik dan media untuk menyebarkan foto-foto tersebut," imbuhnya.
Kirk yang sosoknya dianggap berjasa dalam membangun basis pendukung Trump di kalangan pemilih muda, tewas ditembak pada hari Rabu (10/9) siang waktu setempat, dalam apa yang disebut Gubernur Utah Spencer Cox sebagai pembunuhan politik.
(nvc/ita)