Wanti-wanti Trump ke Pebisnis Asing Buntut Gerebek Pabrik Hyundai

Wanti-wanti Trump ke Pebisnis Asing Buntut Gerebek Pabrik Hyundai

Tim detikcom - detikNews
Senin, 08 Sep 2025 21:00 WIB
WASHINGTON, DC - AUGUST 18:  U.S. President Donald Trump meets with Ukrainian President Volodymyr Zelensky in the Oval Office at the White House on August 18, 2025 in Washington, DC. President Trump is hosting President Zelensky at the White House for a bilateral meeting and later an expanded meeting with European leaders to discuss a peace deal between Russia and Ukraine.  (Photo by Anna Moneymaker/Getty Images)
Foto: Donald Trump (Getty Images/Anna Moneymaker).
Jakarta -

Donald Trump tiba-tiba mewanti-wanti pebisnis asing buntut pabrik baterai Hyundai-LG digerebek. Presiden Amerika Serikat (AS) itu memperingatkan pebisnis asing untuk mematuhi peraturan hukum yang berlaku di AS.

Dirangkum detikcom dilansir kantor berita AFP, Senin (8/9/2025), peringatan ini disampaikan setelah otoritas imigrasi AS menahan sekitar 475 orang. Di mana sebagian besar merupakan pekerja Korea Selatan (Korsel).

Penahanan tersebut dilakukan saat penggerebekan imigrasi AS pada Kamis (4/9) waktu setempat, terhadap pabrik baterai Hyundai-LG yang sedang dibangun di negara bagian Georgia. Penahanan itu tercatat sebagai operasi tunggal terbesar yang sejauh ini dilaksanakan di bawah kebijakan anti-migran Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harap hormati Hukum Imigrasi negara kita," tegas Trump dalam pernyataan terbaru via media sosial.

"Investasi Anda disambut baik, dan kami mendorong Anda untuk SECARA LEGAL membawa orang-orang Anda yang sangat cerdas... Apa yang kami minta dari Anda adalah Anda mempekerjakan dan melatih para pekerja Amerika," kata Trump kepada perusahaan-perusahaan asing di AS.

ADVERTISEMENT

Rekaman video menunjukkan momen penggerebekan imigrasi itu ketika para pekerja yang ditahan, dalam keadaan tangan diborgol dan dirantai di pergelangan kaki mereka, dinaikkan ke dalam sebuah bus.

Trump telah berjanji untuk menghidupkan sektor manufaktur AS, sekaligus bersumpah untuk mendeportasi jutaan migran tanpa dokumen sah. Sembari mengingatkan para investor asing untuk mematuhi hukum, Trump tampak mengakui adanya kekurangan keterampilan di kalangan tenaga kerja domestik.

"ICE (Otoritas Imigrasi dan Bea Cukai AS-red) bertindak benar karena mereka berada di sini secara ilegal," ucap Trump merujuk pada penggerebekan imigrasi yang berujung penahanan ratusan pekerja Korsel.

"Namun, kita perlu mencari cara untuk mendatangkan tenaga tambahan agar orang-orang kita dapat dilatih sehingga mereka dapat melakukannya sendiri," cetusnya.

Agen khusus yang bertanggung jawab atas Investigasi Keamanan Dalam Negeri di Georgia, Steven Schrank, mengatakan bahwa penggerebekan itu menargetkan "praktik ketenagakerjaan ilegal yang terjadi di lokasi konstruksi seluas 100 acre ini".

Pihak LG Energy Solution mengatakan 47 karyawannya ditangkap, terdiri atas 46 warga negara Korsel dan satu warga negara Indonesia (WNI).

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha, sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa satu WNI berinisial CHT ikut terjaring razia imigrasi di pabrik Hyundai, AS. Dia mengatakan dokumen CHT selama di AS mulai dari rencana business trip, paspor, visa hingga undangan dari perusahaan lengkap.

LG Energy Solution menambahkan bahwa 250 orang lainnya yang ditangkap diyakini bekerja untuk kontraktornya, dengan sebagian besar merupakan warga negara Korsel.

Otoritas Korsel mengatakan pada Minggu (7/9) bahwa negosiasi untuk mengamankan pembebasan para pekerja telah selesai dilakukan dan mereka akan segera dibebaskan untuk kemudian diterbangkan pulang.

Simak juga Video Trump soal Pabrik Hyundai Digerebek: Hubungan AS-Korsel Sangat Baik

Halaman 2 dari 3
(whn/ygs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads