Setidaknya 475 orang ditangkap oleh petugas imigrasi Amerika Serikat dalam penggerebekan di pabrik Hyundai-LG di negara bagian Georgia, AS bagian selatan. Lebih dari 300 warga Korea Selatan (Korsel) termasuk di antara ratusan orang yang ditangkap tersebut.
Steven Schrank, agen khusus Investigasi Keamanan Dalam Negeri di Atlanta, sebelumnya mengatakan operasi hari Kamis tersebut adalah penggerebekan tunggal terbesar yang dilakukan sejauh ini di bawah kampanye anti-migran nasional yang dicanangkan Presiden AS Donald Trump.
Schran mengatakan bahwa penggerebekan tersebut bermula dari "investigasi kriminal atas tuduhan praktik ketenagakerjaan yang melanggar hukum dan kejahatan federal yang serius" di pabrik patungan Hyundai Motor-LG Energy Solution di kota Ellabell.
"Ini bukan operasi imigrasi di mana agen memasuki lokasi, mengumpulkan orang-orang, dan menempatkan mereka di bus," katanya kepada wartawan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (6/9/2025). "Ini merupakan investigasi kriminal selama beberapa bulan," imbuhnya.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Cho Hyun mengatakan dalam pertemuan darurat di Seoul, ibu kota Korsel, bahwa dari 475 orang yang ditangkap, "lebih dari 300 orang diyakini sebagai warga negara kita."
"Kami sangat prihatin dan merasa sangat bertanggung jawab atas masalah ini," kata Cho, seraya menambahkan bahwa ia akan pergi ke Amerika Serikat untuk berunding dengan Washington jika diperlukan.
(ita/ita)