Militer Israel menyerukan warga Kota Gaza untuk mengungsi ke "zona kemanusiaan" di Gaza selatan menjelang rencana serangan besar-besaran untuk merebut pusat kota terbesar di wilayah tersebut.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (6/9/2025), dalam sebuah pesan kepada warga kota yang diunggah di media sosial, juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan: "Manfaatkan kesempatan ini untuk pindah lebih awal ke zona kemanusiaan (Al-Mawasi) dan bergabunglah dengan ribuan orang yang telah pergi ke sana."
Adraee tidak merinci kapan serangan baru akan dimulai. Juru bicara militer Israel lainnya mengatakan bahwa serangan tersebut tidak akan diumumkan sebelumnya untuk menjaga unsur kejutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PBB memperkirakan terdapat sekitar satu juta orang di dalam dan sekitar Kota Gaza, dan memperingatkan akan datangnya "bencana" jika militer Israel melanjutkan rencananya untuk merebut kota tersebut.
Israel telah berada di bawah tekanan yang semakin besar di dalam dan luar negeri untuk menghentikan serangan dan mengakhiri perang di Gaza.
Musuhnya, Hamas, menyetujui proposal gencatan senjata bulan lalu yang melibatkan gencatan senjata sementara dan pembebasan bertahap para sandera yang ditawan di Gaza.
Namun, Israel telah menuntut kelompok militan Palestina tersebut untuk membebaskan semua sandera sekaligus, meletakkan senjata, dan menyerahkan kendali atas Gaza, di antara persyaratan lainnya.
Dalam pernyataan pada hari Sabtu (6/9), militer Israel mengatakan bahwa zona kemanusiaan di Gaza selatan memiliki "infrastruktur penting seperti rumah sakit lapangan, jaringan pipa air, dan fasilitas desalinasi, di samping pasokan makanan, tenda, obat-obatan, dan peralatan medis yang berkelanjutan".
Militer Israel menambahkan bahwa upaya kemanusiaan di zona tersebut "akan terus berlanjut secara berkelanjutan dengan bekerja sama dengan PBB dan organisasi internasional, seiring dengan perluasan operasi darat".
Israel pertama kali mendeklarasikan Al-Mawasi sebagai zona aman di awal-awal perang dengan Hamas. Namun, militer Israel telah melancarkan sejumlah gempuran di wilayah tersebut sejak saat itu, dengan dalih bahwa mereka menargetkan para petempur Hamas yang bersembunyi di antara warga sipil.
Puluhan warga Palestina yang diwawancarai AFP di Kota Gaza dalam beberapa pekan terakhir mengatakan bahwa "tidak ada tempat aman" di wilayah tersebut, dan banyak yang mengatakan mereka lebih baik mati daripada mengungsi lagi.
Lihat Video 'Momen Kepanikan Warga Gaza saat Gedung Mushtaha Dibombardir Israel':