Trump Kaget Lihat Kekuatan Lobi Israel di Kongres AS Melemah

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 02 Sep 2025 17:04 WIB
Presiden AS Donald Trump (dok. Jim Watson/AFP/Getty Images)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui dirinya "sedikit kaget" saat melihat kekuatan lobi Israel di Kongres AS mulai melemah. Trump pun mengatakan Israel "mungkin memenangkan perang" di Jalur Gaza, namun sekutu dekat AS itu telah kehilangan dukungan dunia.

Pernyataan Trump itu, seperti dilansir Reuters dan Anadolu Agency, Selasa (2/9/2025), disampaikan dalam wawancara dengan media Daily Caller yang dilakukan di Ruang Oval Gedung Putih pada Jumat (29/8), namun baru dipublikasikan pada Senin (1/9) waktu setempat.

Trump mengakui adanya perubahan opini publik saat ditanya soal jajak pendapat Pew Research Center yang menunjukkan penurunan dukungan untuk Israel di kalangan Republikan muda di AS -- sebanyak 53 persen warga dewasa AS sekarang memandang Israel secara negatif.

"Iya, saya menyadarinya," kata Trump dalam wawancara tersebut. "Saya mendapat dukungan yang baik dari Israel... tidak ada yang berbuat lebih banyak untuk Israel daripada saya, termasuk serangan baru-baru ini terhadap Iran, menghancurkannya," ucapnya.

"Jika Anda kembali ke 20 tahun yang lalu... Israel memiliki lobi paling kuat di Kongres, dibandingkan apa pun atau siapa pun... yang pernah saya lihat," sebut Trump.

"Israel dulu adalah yang terkuat. Sekarang, Israel tidak memiliki lobi sekuat itu. Sungguh menakjubkan," ujarnya dalam wawancara itu.

Presiden AS itu juga mengatakan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, tidak seorang pun diizinkan berbicara buruk soal Israel. Namun hal itu telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, dengan semakin banyaknya politisi AS yang menentang negara tersebut.

"Dulu Anda tidak boleh berbicara buruk, jika Anda ingin menjadi politisi, Anda tidak boleh berbicara buruk (tentang Israel). Tapi sekarang, ada AOC plus tiga, dan ada semua orang gila ini, dan mereka benar-benar telah mengubahnya," sebut Trump, merujuk pada anggota parlemen Partai Demokrat yang vokal mengkritik dukungan militer AS untuk Israel.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork