5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 26 Agu 2025 17:14 WIB
U.S. President Donald Trump listens during a meeting with Ukrainian President Volodymyr Zelenskiy (not pictured) and European leaders amid negotiations to end the Russian war in Ukraine, at the White House in Washington, D.C., U.S., August 18, 2025. REUTERS/Alexander Drago
Presiden AS Donald Trump (Foto: REUTERS/Alexander Drago)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan bahwa pemerintahannya, dalam beberapa hari mendatang, akan mengubah nama Departemen Pertahanan atau Pentagon menjadi Departemen Perang.

Trump mengatakan para pejabat "mungkin" akan mengembalikan Pentagon ke nama yang lebih agresif seperti sebelumnya. Penggantian nama ini kemungkinan akan dilakukan dalam waktu sekitar seminggu ini.

Sebelumnya, baik Trump maupun Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah berulang kali menyesalkan perubahan nama tersebut, yang terjadi setelah Perang Dunia II.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (26/8/2025):

- Ngeri 2 Polisi Australia Tewas Ditembak di Victoria, Pelaku Kabur

ADVERTISEMENT

Dua personel Kepolisian Australia tewas ditembak dalam insiden di area pedesaan di negara bagian Victoria pada Selasa (26/8) waktu setempat. Satu polisi lainnya mengalami luka-luka dalam insiden penembakan yang sama.

Kepolisian negara bagian Victoria, seperti dilansir AFP, Selasa (26/8/2025), menyebut penembakan mematikan itu sebagai "insiden aktif" karena pelaku penembakan berhasil kabur.

Menurut keterangan kepolisian dan media lokal Australia, insiden berdarah itu terjadi di area Porepunkah, yang terletak di kaki gunung setempat di wilayah Victoria bagian timur laut.

- China Kembangkan Ladang Gas di Laut China Timur, Jepang Protes!

Jepang melayangkan protes kepada China setelah menemukan apa yang disebut oleh Tokyo sebagai upaya Beijing untuk mengembangkan ladang gas di perairan Laut China Timur yang menjadi sengketa kedua negara.

Kementerian Luar Negeri Jepang, seperti dilansir AFP, Selasa (26/8/2025), mengatakan bahwa Tokyo telah mengonfirmasi soal Beijing sedang menempatkan sejumlah rig pengeboran di area perairan sengketa tersebut, dan telah mengajukan protes ke Kedutaan Besar China untuk hal tersebut.

Zona ekonomi eksklusif (ZEE) kedua negara diketahui tumpang tindih di area perairan tersebut.

- Warga Israel Blokir Jalan, Tuntut Akhiri Perang Gaza-Bebaskan Sandera

Warga Israel turun ke jalanan dalam aksi unjuk rasa terbaru pada Selasa (26/8) pagi waktu setempat, untuk menuntut diakhirinya perang Gaza dan pembebasan sandera yang masih ditahan Hamas. Dalam aksinya, para demonstran Israel memblokir sejumlah ruas jalanan di ibu kota Tel Aviv.

Sejumlah jurnalis AFP yang ada di lokasi, seperti dilansir AFP, Selasa (26/8/2025), melihat langsung bagaimana demonstran melakukan aksi pemblokiran terhadap sejumlah ruas jalanan di area Tel Aviv. Para demonstran beraksi dengan membawa bendera Israel dan mengangkat foto para sandera yang masih ditahan.

Unjuk rasa terbaru ini digelar menjelang rapat kabinet keamanan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu yang dijadwalkan pada Selasa (26/8) malam waktu setempat.

- Trump Ancam Tarif Tambahan ke Negara yang Pungut Pajak Digital

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam "tarif tambahan" terhadap negara-negara yang memungut pajak digital. Tarif tambahan itu akan diberlakukan untuk barang-barang yang berasal dari negara-negara yang tidak mau mencabut aturan yang mengatur pajak digital.

Menurut sejumlah sumber, seperti dilansir Reuters, Selasa (26/8/2025), pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi kepada pejabat Uni Eropa atau pejabat negara anggota blok Eropa tersebut yang bertanggung jawab atas implementasi Undang-undang Layanan Digital.

Undang-undang tersebut sangat penting bagi blok Uni Eropa. Banyak negara, terutama di Eropa, telah mengenakan pajak terhadap pendapatan penjualan penyedia layanan digital, termasuk Alphabet yang merupakan induk perusahaan Google, Meta selaku induk perusahaan Facebook, Apple, dan Amazon.

- Trump Akan Ubah Nama Departemen Pertahanan Jadi Departemen Perang

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan bahwa pemerintahannya, dalam beberapa hari mendatang, akan mengubah nama Departemen Pertahanan atau Pentagon menjadi Departemen Perang.

Trump mengatakan para pejabat "mungkin" akan mengembalikan Pentagon ke nama yang lebih agresif seperti sebelumnya. Penggantian nama ini kemungkinan akan dilakukan dalam waktu sekitar seminggu ini.

Sebelumnya, baik Trump maupun Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah berulang kali menyesalkan perubahan nama tersebut, yang terjadi setelah Perang Dunia II.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads