Pembentukan negara Palestina kini bukanlah prioritas bagi pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal ini mengisyaratkan pergeseran kebijakan AS selama puluhan tahun yang secara tradisional mendukung solusi dua negara.
Penegasan tersebut, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (22/8/2025), disampaikan oleh Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee dalam wawancara eksklusif dengan program Al Arabiya English "CounterPoints" baru-baru ini.
"Saya tentu saja belum mendengar Presiden mengatakan bahwa hal ini merupakan salah satu hal terpenting yang harus kita kejar," kata Huckabee dalam wawancara tersebut, saat menjawab pertanyaan apakah solusi dua negara tidak lagi menjadi tujuan AS.
Dia menambahkan bahwa meskipun Trump mendukung perdamaian di kawasan tersebut, pembentukan negara Palestina bukanlah bagian dari agendanya saat ini.
Huckabee kemudian menuduh Otoritas Palestina dan pemerintah negara-negara Eropa telah melakukan tindakan-tindakan yang melemahkan upaya perdamaian, terutama dengan desakan terbaru untuk mengakui negara Palestina.
"Setiap kali kita berpikir kita sedang berupaya menuju ke sana dan mencapainya, kita melihat tindakan oleh pihak Eropa atau Otoritas Palestina yang benar-benar mengacaukannya," sebut Huckabee dalam wawancara tersebut.
Dia mengkritik Otoritas Palestina karena "mendorong pengakuan sepihak" atas status kenegaraan dan melanjutkan kebijakan seperti memberikan tunjangan kepada keluarga para pelaku penyerangan. Huckabee menilai hal tersebut "kontraproduktif".
(nvc/ita)