Usai Gencatan Senjata, Ribuan Warga Palestina di Penjara Israel Akan Dibebaskan

Usai Gencatan Senjata, Ribuan Warga Palestina di Penjara Israel Akan Dibebaskan

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Jumat, 10 Okt 2025 01:59 WIB
Pro-Palestinian demonstrators hold Palestinian flags, as they take part in a protest against U.S. President Donald Trumps plan to resettle Palestinians from Gaza, in Cape Town, South Africa, February 22, 2025. REUTERS/Esa Alexander
Foto: Bendera Palestina (REUTERS/Esa Alexander)
Jakarta -

Kepala negosiator Hamas, Khalil al-Hayya menyampaikan telah menerima jaminan perang akan berakhir. Jaminan perang berakhir itu dari para mediator persaudaraan dan pemerintah Amerika Serikat (AS).

"Kami telah menerima jaminan dari para mediator persaudaraan dan pemerintah AS, yang telah mengonfirmasi bahwa perang telah sepenuhnya berakhir," kata Khalil al-Hayya dilansir Aljazeera, Jumat (10/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan 250 warga Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup di penjara Israel akan dibebaskan. Pembebasan merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

selain 250, 1.700 warga Palestina dari Gaza yang ditangkap sejak perang dimulai dan semua perempuan serta anak-anak Palestina yang ditahan oleh Israel juga akan dibebaskan.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani fase pertama perjanjian Gaza. "Saya bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama rencana perdamaian kami," kata Trump.

"Ini berarti semua tahanan akan segera dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati, sebagai langkah pertama menuju perdamaian yang kuat, langgeng, dan berkelanjutan," imbuh Trump.

Presiden AS tersebut menekankan dalam unggahannya di media sosial Truth Social miliknya bahwa "semua pihak akan diperlakukan secara adil."

"Ini adalah hari yang luar biasa bagi dunia Arab dan Islam, bagi Israel, bagi semua negara tetangga, dan bagi Amerika Serikat. Kami berterima kasih kepada para mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki yang telah bekerja sama dengan kami untuk mencapai peristiwa bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya ini. Seluruh apresiasi kami sampaikan kepada para pembawa perdamaian," tandas Trump.


Kesepakatan yang dicapai setelah perundingan di Mesir tersebut menetapkan diakhirinya perang, penarikan pasukan Israel dari Gaza, masuknya bantuan ke Jalur Gaza, dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel.

Dalam pernyataannya, dilansir Al Arabiya, Kamis (9/10/2025), Hamas mendesak Trump dan berbagai negara Arab, Islam, dan internasional untuk memaksa Israel melaksanakan kewajibannya. Hamas juga mendesak agar pemerintah Israel tidak "menghindar atau menunda implementasi dari apa yang telah disepakati."

Hamas pun menyatakan apresiasinya atas upaya para mediator di Qatar, Mesir, dan Turki, dan juga memuji upaya Trump "untuk mengakhiri perang untuk selamanya."

(dek/dek)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads