Iran dilanda gangguan GPS, sistem navigasi berbasis satelit, setelah perang selama 12 hari melawan Israel diakhiri dengan gencatan senjata pada akhir Juni lalu. Otoritas Teheran mengatakan bahwa gangguan itu terkait dengan sejumlah kekhawatiran keamanan yang muncul.
Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran Sattar Hashemi, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (20/8/2025), mengatakan bahwa gangguan pada sinyal GPS dan spektrum frekuensi yang terjadi di negara tersebut berkaitan dengan kekhawatiran keamanan, termasuk kemungkinan keberadaan drone.
Hashemi menyebut gangguan tersebut telah mempengaruhi kualitas telekomunikasi dan layanan terkait lainnya.
"Gangguan yang diamati pada spektrum frekuensi dan sinyal GPS disebabkan oleh pertimbangan keamanan dan potensi keberadaan drone," kata Hashemi saat berbicara kepada wartawan setempat.
Dia mengakui bahwa gangguan semacam itu berdampak pada komunikasi dan bisnis yang bergantung pada layanan ini.
"Wajar jika masalah seperti ini menimbulkan masalah dalam penyediaan layanan kepada publik," ujar Hashemi dalam pernyataannya.
Menurut Hashemi, konsultasi dan berbagai upaya sedang dilakukan untuk mengatasi masalah ini secara bertahap, dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan bagi warga.
(nvc/ita)