Pejabat Palestina mengatakan seorang pemukim Israel menembak mati seorang warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Militer mengonfirmasi seorang tentara yang sedang tidak bertugas menembak seseorang yang disebut sedang melempar batu.
Dilansir AFP, Kamis (14/8/2025), konfrontasi ini menandai bentrokan fatal terbaru di wilayah Palestina, tempat kekerasan telah muncul sejak dimulainya perang Gaza.
"Thameen Khalil Reda Dawabsheh (35 tahun) tewas oleh tembakan pemukim di kota Douma, selatan Nablus," kata Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina dalam sebuah pernyataan.
Dihubungi oleh AFP, kepala dewan desa Duma, Suleiman Dawabsheh, mengatakan bahwa konfrontasi pecah ketika sekelompok pemukim Israel memasuki lahan di utara kota saat para petani menggarap lahan mereka.
"Sekelompok pemukim tiba dengan traktor dan kendaraan lain, dan langsung mencoba menculik seorang anak laki-laki berusia sekitar 14-15 tahun, membawanya pergi," katanya kepada AFP.
Dawabsheh mengatakan bahwa penduduk berhasil menyelamatkan anak laki-laki itu, tetapi selama pertengkaran berikutnya, "salah satu pemukim melepaskan tembakan langsung ke arah pemuda Thameen Dawabsheh."
Tentara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa selama pekerjaan rekayasa di dekat Douma, puluhan warga Palestina melemparkan batu ke arah warga Israel, termasuk seorang tentara yang sedang tidak bertugas dan seorang warga sipil, istilah yang biasa digunakan tentara untuk menyebut para pemukim.
Tentara yang sedang tidak bertugas, yang juga seorang pemukim menurut wali kota, melepaskan tembakan peringatan pada awalnya, dan ketika lemparan batu berlanjut, ia melepaskan tembakan lagi hingga "teridentifikasi adanya tembakan."
Tentara mengatakan bahwa tentara kemudian dikerahkan untuk melerai insiden tersebut. "Akibat lemparan batu tersebut, warga sipil dan tentara tersebut mengalami luka ringan dan menerima perawatan medis di tempat kejadian," tambahnya.
Duma sebuah kota di Tepi Barat utara, sering menjadi lokasi kekerasan pemukim. Pada tahun 2015, sepasang suami istri Palestina dan bayi mereka terbakar hingga tewas setelah para pemukim menyerang desa tersebut, sebuah tragedi yang masih diingat penduduk hingga kini.
(rfs/rfs)