Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya sedang mempertimbangkan kemungkinan mengambil alih kendali federal atas Ibu Kota AS, Washington. Dia ingin menekan angka kejahatan di kota tersebut.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan perjanjian yang berlaku selama lebih dari 50 tahun, tata kelola Washington berada di tangan pemerintah Distrik Columbia yang dipilih secara lokal. Termasuk, wali kotanya dengan kongres memegang peran pengawasan.
Baca juga: 5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump mengaku sudah lama kesal dengan pengaturan tersebut. Dia juga telah berulang kali menyatakan bahwa ia ingin memfederalisasikan kota tersebut, memberikan Gedung Putih keputusan akhir dalam pengelolaan yang berjalan ini.
"Kami sedang mempertimbangkannya, ya, karena kejahatannya konyol," kata Trump kepada wartawan menanggapi pertanyaan tentang apakah ia seharusnya bertanggung jawab atas kepolisian kota tersebut, sebagaimana dilansir AFP, Kamis (7/8/2025).
"Kita ingin memiliki ibu kota yang aman dan hebat, dan kita akan mewujudkannya," imbuh Trump.
Dia mengatakan tingkat kejahatan di kota itu meningkat. Dia pun mempertimbangkan menurunkan tentara nasional untuk melawan kejahatan di kota itu.
"Tingkat kejahatan, tingkat perampokan, pembunuhan, dan sebagainya; kita tidak akan membiarkannya -- dan itu termasuk mendatangkan Garda Nasional, mungkin dengan sangat cepat juga," ucap Trump.
Rencana mengenai pengambil alihan Washington itu mulanya disampaikan Trump di media sosialnya. Dia meminta Kota Washington bertindak seiring maraknya aksi kejahatan di sana.
"Jika DC tidak segera bertindak, kita tidak punya pilihan selain mengambil alih kendali Kota oleh Pemerintah Federal, dan menjalankan Kota ini sebagaimana mestinya," tulisnya.
Tingkat Kejahatan di Washington
Menurut data statistik kepolisian, kejahatan dengan kekerasan di Washington yang dipimpin oleh Partai Demokrat turun 26 persen pada paruh pertama tahun 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tingkat kejahatan di kota tersebut pada tahun 2024 sudah mencapai titik terendah dalam tiga dekade, menurut data yang dikeluarkan oleh Departemen Kehakiman sebelum Trump menjabat.
Ancaman Trump untuk mengirim Garda Nasional ke ibu kota muncul beberapa minggu setelah ia mengerahkan pasukan cadangan militer California ke Los Angeles untuk meredam protes atas penggerebekan imigrasi, meskipun ada keberatan dari para pemimpin lokal dan penegak hukum.
Trump sering mempertimbangkan untuk menggunakan militer untuk mengendalikan kota-kota di Amerika, yang banyak di antaranya berada di bawah kendali Partai Demokrat dan bertentangan dengan dorongan nasionalisnya.
Pada Rabu lalu, delegasi kongres Washington yang tidak memiliki hak suara, Eleanor Holmes Norton, menolak klaim Trump bahwa kejahatan kekerasan sedang meningkat, dan ancamannya untuk memfederalisasi ibu kota.
"Presiden tidak memiliki wewenang untuk mengambil alih kendali DC secara sepihak. Kongres harus mengesahkan undang-undang, dan saya tidak akan membiarkan upaya yang sedang berlangsung sejauh itu," ujarnya di X.
Saksikan Live DetikPagi :