Militer Thailand menuduh Kamboja melanggar perjanjian gencatan senjata setelah beberapa saat perjanjian itu berlaku. Namun Kamboja bersikeras bahwa tidak ada bentrokan bersenjata sejak gencatan senjata berlaku tengah malam.
"Tidak ada bentrokan bersenjata satu sama lain di wilayah mana pun," tegas juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, seperti dilansir AFP, Selasa (29/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, militer Thailand menuduh Kamboja melanggar perjanjian gencatan senjata setelah beberapa saat perjanjian itu berlaku. Mereka mengatakan pasukan Kamboja menyerang beberapa wilayah di Thailand.
"Pada saat perjanjian tersebut berlaku, pihak Thailand mendeteksi bahwa pasukan Kamboja telah melancarkan serangan bersenjata ke beberapa wilayah di wilayah Thailand," kata juru bicara militer Thailand, Winthai Suwaree dilansir AFP.
"Ini merupakan pelanggaran yang disengaja terhadap perjanjian dan upaya yang jelas untuk merusak rasa saling percaya," tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Suwaree mengatakan akibat dari serangan Kamboja itu, pihaknya terpaksa menyerang balik. Menurutnya, serangan balik itu sebagai upaya membela diri.
"Thailand terpaksa merespons dengan tepat, menjalankan hak sahnya untuk membela diri," katanya.
Dalam laporan AFP, di Kota Samraong, Kamboja- 20 kilometer dari perbatasan - seorang jurnalis AFP mengatakan suara ledakan berhenti dalam 30 menit menjelang tengah malam, dan ketenangan berlanjut hingga fajar.
"Garis depan telah mereda sejak gencatan senjata pada pukul 12 tengah malam," kata Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dalam pesan Selasa pagi di Facebook.
Pada Kamis (24/7) lalu, jet, roket, dan artileri telah menewaskan sedikitnya 38 orang dan membuat hampir 300 ribu orang lainnya mengungsi -- yang mendorong intervensi dari Presiden AS Donald Trump selama akhir pekan.
Konflik ini merupakan yang paling mematikan sejak kekerasan berkecamuk secara sporadis dari tahun 2008-2011 di wilayah tersebut, yang diklaim oleh keduanya karena demarkasi samar yang dibuat oleh administrator kolonial Prancis Kamboja pada tahun 1907.
Simak juga Video 'Difasilitasi Anwar Ibrahim, Thailand-Kamboja Resmi Gencatan Senjata':
(zap/nvc)