Tentara Thailand menuduh Kamboja melanggar perjanjian gencatan senjata antar kedua negara hari ini. Tentara Thailand bahkan mengatakan bentrokan akan terus berlanjut meskipun ada kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di perbatasan.
"Setelah gencatan senjata diumumkan, gangguan dilaporkan di wilayah Phu Makua yang disebabkan oleh pihak Kamboja, yang menyebabkan baku tembak antara kedua belah pihak yang berlanjut hingga pagi hari," kata wakil juru bicara tentara Thailand, Ritcha Suksuwanon, dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir AFP, Selasa (29/7/2025).
"Selain itu, bentrokan juga terjadi di wilayah Sam Taet dan berlanjut hingga pukul 05.30 (waktu setempat)," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, Thailand dan Kamboja telah menyepakati gencatan senjata setelah berperang beberapa hari. Kedua negara menyepakati gencatan senjata tanpa syarat.
Dilansir BBC, Senin (28/7), Thailand dan Kamboja telah menyepakati gencatan senjata segera dan tanpa syarat setelah lima hari pertempuran di perbatasan mereka yang menewaskan sedikitnya 33 orang dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.
"Ini adalah langkah awal yang vital menuju de-eskalasi dan pemulihan perdamaian dan keamanan," kata Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, didampingi oleh rekan-rekannya dari Thailand dan Kamboja, saat ia mengumumkan bahwa permusuhan akan berakhir pada tengah malam.
Thailand awalnya menolak tawaran mediasi, tetapi setuju setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan negosiasi tarif tidak akan dilanjutkan sampai pertempuran berhenti. Sebagai informasi, ketegangan atas sengketa perbatasan yang telah berlangsung seabad ini meningkat pada bulan Mei setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam sebuah bentrokan.
Thailand memberlakukan pembatasan bagi warga negara dan wisatawan yang memasuki Kamboja melalui jalur darat, sementara Kamboja melarang beberapa impor dari Thailand, termasuk buah-buahan, listrik, dan layanan internet. Media lokal Kamboja melaporkan bahwa ratusan ribu pekerja telah kembali dari Thailand sejak Mei.
Lihat juga Video 'Difasilitasi Anwar Ibrahim, Thailand-Kamboja Resmi Gencatan Senjata':
(zap/yld)