Trump: Thailand-Kamboja Sepakat Bakal Gencatan Senjata

Trump: Thailand-Kamboja Sepakat Bakal Gencatan Senjata

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Minggu, 27 Jul 2025 01:22 WIB
US President Donald Trump speaks to reporters as he departs for travel to Texas to tour areas affected by deadly flash flooding, from the South Lawn of the White House in Washington, D.C., U.S., July 11, 2025. (File photo: Reuters)
Foto: dok. Reuters
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah berbicara dengan para pemimpin Kamboja dan Thailand. Trump menyebut bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk bertemu dan segera menyusun rencana gencatan senjata untuk mengakhiri konflik.

"Mereka telah sepakat untuk segera bertemu dan segera menyusun Gencatan Senjata dan, pada akhirnya, PERDAMAIAN!" tulis Trump di jejaring sosial Truth Social miliknya saat berkunjung ke Skotlandia, dilansir AFP, Minggu (27/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Otoritas Thailand mengingatkan bahwa Kamboja perlu menunjukkan "ketulusan sejati dalam mengakhiri konflik" agar gencatan senjata atau perundingan dapat dilakukan. Phnom Penh menyerukan gencatan senjata segera dengan Bangkok, namun pertempuran di perbatasan terus berlanjut pada Sabtu (26/7).

Thailand dan Kamboja terlibat pertikaian perbatasan sejak lama terkait area yang dikenal sebagai Segitiga Zamurd, tempat perbatasan kedua negara dan Laos bertemu. Perselisihan ini kembali memanas menjadi pertempuran intens sejak Kamis (24/7), hingga melibatkan jet tempur, artileri, tank, dan pasukan darat.

ADVERTISEMENT

Kedua negara melaporkan bentrokan terus berlanjut pada Sabtu (26/7) pagi, sekitar pukul 05.00 waktu setempat, dengan Kamboja menuduh militer Thailand menembakkan "lima peluru artileri berat" ke sejumlah lokasi di Provinsi Pursat, yang berbatasan dengan Provinsi Trat di Thailand.

Sedangkan militer Thailand melaporkan pertempuran meletus di area Ban Chamrak, distrik Muang, pada akhir pekan.

(azh/azh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads