Rusia Disebut Jadi Negara Pertama Akui Pemerintahan Taliban

Zunita Putri - detikNews
Jumat, 04 Jul 2025 07:33 WIB
Foto: Afghanistan (Dhani/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah Afghanistan mengatakan Rusia telah menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui keputusannya. Pemerintah Afghanistan menyebut Rusia telah mengambil 'keputusan yang berani'.

Dilansir AFP, Jumat (4/7/2025), pengumuman tersebut dibuat setelah Menlu Afghanistan Amir Khan Muttaqi bertemu dengan Duta Besar Rusia untuk Afghanistan Dmitry Zhirnov di Kabul. Muttaqi memuji Rusia mengambil keputusan berani.

"Keputusan berani ini akan menjadi contoh bagi yang lain... Sekarang setelah proses pengakuan dimulai, Rusia berada di depan semua orang," kata Muttaqi dalam sebuah video pertemuan.

Senada dengan Muttaqi, Jubir Kemlu Taliban juga mengatakan hal serupa.

"Rusia adalah negara pertama yang secara resmi mengakui Emirat Islam," kata juru bicara kementerian luar negeri Taliban Zia Ahmad Takal kepada AFP.

Muttaqi mengatakan bahwa ini adalah "fase baru hubungan positif, saling menghormati, dan keterlibatan konstruktif".

Sementara itu, Kemlu Rusia mengatakan pengakuan ini bisa mendorong pengembangan kerja sama bilateral di beberapa bidang. Kemlu Rusia mengatakan akan bekerja sama dalam bidang energi, transportasi, pertanian, dan infrastruktur.

"Kami yakin bahwa tindakan pengakuan resmi Emirat Islam Afghanistan akan mendorong pengembangan kerja sama bilateral yang produktif antara negara kita di beberapa bidang," kata Kemlu Rusia di Telegram.

Kementerian tersebut mengatakan Moskow berharap untuk terus membantu Kabul "memperkuat keamanan regional dan memerangi ancaman terorisme dan perdagangan narkoba".

Moskow telah mengambil langkah-langkah baru-baru ini untuk menormalisasi hubungan dengan otoritas Taliban, menghapus mereka dari daftar "organisasi teroris" pada bulan April dan menerima seorang duta besar Taliban di Kabul.

Pada Juli 2024 lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Taliban sebagai "sekutu dalam perang melawan terorisme".

Rusia adalah negara pertama yang membuka kantor perwakilan bisnis di Kabul setelah Taliban mengambil alih kekuasaan, dan telah mengumumkan rencana untuk menggunakan Afghanistan sebagai pusat transit gas menuju Asia Tenggara.

Untuk diketahui, Taliban kembali berkuasa pada tahun 2021 setelah menggulingkan pemerintah yang didukung asing dan telah memberlakukan hukum Islam yang ketat.

Mereka telah berusaha keras untuk mendapatkan pengakuan dan investasi internasional resmi, karena negara tersebut tengah memulihkan diri dari perang selama empat dekade, termasuk invasi Soviet dari tahun 1979 hingga 1989.

Hanya Arab Saudi, Pakistan, dan Uni Emirat Arab yang mengakui Taliban selama masa kekuasaan pertama mereka dari tahun 1996 hingga 2001.

Dalam laporan AFP disebutkan banyak negara lain, termasuk Tiongkok dan Pakistan, telah menerima duta besar Taliban di ibu kota mereka, tetapi belum secara resmi mengakui Emirat Islam tersebut sejak berakhirnya perang dua dekade antara pemberontak dengan pasukan NATO yang dipimpin AS.

Ada keterlibatan yang terbatas tetapi terus meningkat dengan otoritas Taliban, terutama dari negara-negara tetangga regional, tetapi juga pemain global utama Tiongkok dan Rusia.

Lihat juga Video: Bom Bunuh diri di Ponpes Pakistan, 6 Orang Tewas Termasuk Ulama Taliban




(zap/yld)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork