Sedikitnya 10.000 orang hadir dalam aksi protes yang digelar kubu oposisi di Balai Kota Istanbul di Turki, pada Selasa (2/7) waktu setempat. Aksi protes ini digelar saat memasuki 100 hari penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, terkait apa yang disebut para pengkritik sebagai penyelidikan korupsi bermotif politik.
Protes besar-besaran di kota Istanbul ini, seperti dilansir AFP, Rabu (2/7/2025), digelar beberapa jam setelah kepolisian setempat menangkap lebih dari 120 orang terkait dengan Balai Kota di Izmir, yang merupakan basis oposisi dan kota terbesar ketiga di Turki.
Penangkapan itu dinilai sebagai langkah terbaru pemerintah Turki dalam menargetkan lawan-lawan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Penangkapan pada dini hari itu disebut sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan korupsi, dan mengikuti pola yang sama dengan operasi 19 Maret lalu di Istanbul yang dikuasai oposisi ketika ratusan orang ditangkap, termasuk Imamoglu, rival politik utama Erdogan.
Pencopotan Imamoglu dari jabatannya sebagai Wali Kota Istanbul memicu gelombang protes massal dengan ratusan ribu orang berunjuk rasa di luar Balai Kota Istanbul, yang juga dikenal sebagai Sarachane.
Aksi protes terbaru di Istanbul digelar menyusul seruan dari oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP).
"Hari ini, kita semua bersama-sama di tempat di mana semuanya dimulai... perjuangan ini melawan fasisme, ini adalah perjuangan untuk kebebasan," teriak pemimpin CHP, Ozgur Ozel, saat berbicara dengan suara seraknya yang khas kepada massa yang hadir.
"Pada 19 Maret, Anda berdiri bahu-membahu di Sarachane. Anda meneriakkan keadilan. Anda memperjuangkan keinginan Anda. Anda mendukung orang yang Anda pilih... Saya bangga dengan Anda semuanya," ucapnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)