Para anggota parlemen Iran menyetujui penghentian sementara atau penangguhan kerja sama dengan badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Badan Energi Atom Internasional (IAEA), setelah perang berkecamuk selama 12 hari dengan Israel.
Perang yang menggemparkan dunia itu melibatkan serangan oleh Tel Aviv, dan sekutu dekatnya, Amerika Serikat (AS), terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Teheran.
Parlemen Iran, seperti dilansir AFP, Rabu (25/6/2025), menggelar pemungutan suara atau voting pada Rabu (25/6) waktu setempat, dengan menurut laporan televisi pemerintah Iran, hasilnya menunjukkan sebanyak 221 anggota mendukung penangguhan kerja sama dengan IAEA, dengan satu suara abstain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ada suara yang menentang penangguhan kerja sama tersebut dari para anggota parlemen Iran yang ikut dalam voting tersebut.
"Badan Energi Atom Internasional, yang menolak untuk mengutuk serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, telah mempertaruhkan kredibilitas internasional mereka," sebut ketua parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf, dalam pernyataannya.
Ghalibaf mengatakan "Organisasi Energi Atom Iran akan menangguhkan kerja sama dengan IAEA hingga keamanan fasilitas nuklir terjamin".
Untuk bisa dilaksanakan, keputusan tersebut masih memerlukan persetujuan Dewan Wali Iran, badan yang berwenang untuk memeriksa undang-undang.
Tonton juga "Jumlah Korban Perang Iran vs Israel Selama 12 Hari" di sini:
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.