Media terkemuka Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa biaya harian sistem pertahanan udara antirudal yang digunakan Israel berkisar antara US$ 10 juta (Rp 162,9 miliar) hingga US$ 200 juta (Rp 3,2 triliun).
Menurut asisten profesor keuangan pada Universitas Amerika Palestina, Naser Abdelkarim, saat berbicara kepada Anadolu Agency, serangan-serangan itu tidak hanya berdampak secara langsung terhadap pengeluaran militer Israel, tetapi juga kegiatan produksi negara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdelkarim mengatakan bahwa defisit anggaran Israel diperkirakan akan meningkat sebesar 6 persen, dan adanya pembayaran kompensasi kepada warganya yang terdampak serangan akan semakin memperburuk keuangan publik Israel.
Pertempuran udara antara Israel dan Iran diakhiri pada Selasa (24/6) waktu setempat setelah berlangsung selama 12 hari terakhir. Konflik itu memakan banyak korban jiwa dan kerusakan besar di kedua negara yang bermusuhan tersebut.
Simak juga Video Netanyahu soal Perang Lawan Iran: Kami Raih Kemenangan Bersejarah
(nvc/ita)