Dua Sisi Mata Uang AS: Serang Iran Lalu Klaim Gencatan

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 25 Jun 2025 07:00 WIB
Halaman ke 1 dari 2
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (REUTERS/Leah Millis)
Jakarta -

Sikap Amerika Serikat (AS) di tengah konflik Israel dan Iran terus menjadi perhatian dunia. AS pun sempat membuat geger dunia lantaran ikut menyerang Iran beberapa waktu lalu.

Namun sikap AS itu ibarat dua sisi mata uang setelah tak lama justru mengklaim kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran. Simak rangkumannya di detikcom.

AS Ikut Campur

Minggu, 22 Juni lalu, Presiden AS Donald Trump dalam pidato singkat kepada rakyat AS usai membombardir 3 situs nuklir Iran justru mengatakan akan melakukan lebih banyak serangan jika Teheran tidak berdamai.

"Akan ada perdamaian atau akan ada tragedi bagi Iran yang jauh lebih besar daripada yang telah kita saksikan selama delapan hari terakhir. Ingatlah bahwa masih banyak target yang tersisa," kata Trump dalam pidato larut malam kepada rakyat AS dilansir AFP, Minggu (22/6).

"Jika perdamaian tidak segera datang, kami akan menyerang target-target lainnya dengan presisi, kecepatan, dan keterampilan."

Iran Kutuk Serangan AS

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengutuk serangan AS ke 3 fasilitas nuklir yang damai sebagai agresi militer brutal. Iran menganggap serangan AS tersebut tak termaafkan.

"Ini adalah pelanggaran yang keterlaluan, serius, dan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap prinsip-prinsip dasar piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional," kata Abbas Araghchi dalam pidatonya di Istanbul pada pertemuan puncak OKI dilansir Aljazeera, Minggu (22/6).

Araghchi mengatakan bahwa pemerintahan AS yang "suka berperang dan melanggar hukum" akan "bertanggung jawab sepenuhnya atas konsekuensi yang berbahaya dan untuk mencapai implikasi yang efektif dari tindakan agresinya".




(fca/rfs)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork