Iran Bantah Netanyahu Soal Kembangkan Rudal yang Bisa Jangkau AS

Iran Bantah Netanyahu Soal Kembangkan Rudal yang Bisa Jangkau AS

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 08 Okt 2025 15:57 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the U.S. Independence Day reception, known as the annual
PM Israel Benjamin Netanyahu (dok. REUTERS/Ronen Zvulun/Pool/ File Photo Purchase Licensing Rights)
Teheran -

Pemerintah Iran membantah keras klaim Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut Teheran sedang mengembangkan rudal yang mampu menjangkau kota-kota di daratan utama Amerika Serikat (AS). Iran menyebut klaim Netanyahu itu sebagai "ancaman imajiner".

Dalam wawancara dengan podcaster AS Ben Shapiro pada Senin (6/10) waktu setempat, Netanyahu melontarkan peringatan soal program rudal Iran. Dia mengatakan: "Iran saat ini sedang mengembangkan ... rudal balistik antarbenua untuk jangkauan 8.000 kilometer."

"Apa artinya itu? Mereka menambah 3.000 kilometer lagi dan mereka sudah mendapatkan ... Kota New York sebagai target, Washington, Boston, Miami, Mar-a-Lago," ucap Netanyahu, merujuk pada kediaman Presiden Donald Trump di Florida.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi dalam tanggapannya, seperti dilansir AFP, Rabu (8/10/2025), mengecam komentar Netanyahu tersebut. Araghchi menyebut Israel berusaha menggambarkan kemampuan pertahanan Iran sebagai ancaman.

ADVERTISEMENT

"Israel sekarang berupaya menjadikan kemampuan pertahanan kami sebagai ancaman imajiner," sebut Araghchi dalam pernyataan via media sosial X.

Iran memiliki persenjataan rudal balistik produksi dalam negeri dalam jumlah besar, termasuk roket Shahab-3 dengan jangkauan 2.000 kilometer yang cukup untuk menjangkau Israel.

Pada pertengahan Juni lalu, Iran dan Israel terlibat perang selama 12 hari, di mana Tel Aviv melancarkan serangan-serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menargetkan situs-situs militer, politik dan fasilitas nuklir Teheran.

Iran merespons dengan rentetan serangan rudal dan drone terhadap Israel, dan bahkan menyerang pangkalan terbesar AS di Timur Tengah, yang terletak di Qatar, setelah Washington juga ikut mengebom fasilitas nuklir Teheran.

Sejak gencatan senjata berlaku mulai 24 Juni, para pejabat politik dan militer Iran telah memperingatkan kemungkinan konflik baru, dengan mengatakan Teheran siap berperang tetapi sebenarnya tidak menginginkannya.

Negara-negara Barat dan Israel menuduh Iran sedang mengembangkan senjata nuklir dan rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Teheran juga membantah tuduhan tersebut, dan bersikeras menyatakan program nuklirnya hanya untuk keperluan energi sipil dan penelitian medis.

Simak juga Video: Ayatollah Khamenei Bersumpah Iran Tak Akan Tunduk Terhadap AS

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads