Kekejaman Israel terhadap Gaza makin membabi buta. Bantuan kemanusiaan yang dibawa oleh Koalisi Freedom Flotilla dengan kapal Madleen dicegat Israel.
Aksi pencegatan bantuan itu diumumkan Israel melalui aku X Kementerian Luar Negeri Israel. Kemlu Israel menyebut Madleen "sampai ke pantai Israel dengan selamat."
Lewat postingan itu juga, Kemlu Israel menjelaskan kalau para awak, termasuk pejuang iklim asal Swedia Greta Thunberg, kemungkinan akan dipulangkan ke negara asalnya.
"Saat Greta dan koleganya berusaha melakukan provokasi media yang tujuannya semata-mata mencari ketenaran dan hanya membawa kurang dari satu truk bantuan, lebih dari 1.200 truk bantuan telah memasuki Gaza dari Israel dalam dua pekan terakhir," seperti dikutip dari akun resmi Kemlu Israel di platform X.
"Bantuan berjumlah kecil yang diangkut oleh kapal pesiar dan belum digunakan oleh para 'selebriti' itu akan ditransfer ke Gaza melalui jalur kemanusiaan yang sesungguhnya," sambung postingan tersebut.
Koalisi Freedom Flotilla, menuduh pihak berwenang Israel telah "menculik" orang-orang yang ada di kapal tersebut.
Dalam serangkaian postingan di Telegram, kelompok tersebut juga mengatakan bahwa kapal Madleen telah "diserang di perairan internasional" dan pasukan Israel telah menyemprot kapal tersebut dengan "zat iritasi putih" sebelum "secara ilegal" menduduki kapal tersebut.
Koalisi Freedom Flotilla mengatakan bahwa kapalnya "diserang di perairan internasional" ketika mendekati wilayah Palestina yang dikuasai oleh Israel pada hari Senin (09/06) dini hari waktu setempat. Sejumlah pesawat nirawak berjenis Quadcopter dilaporkan mengudara di sekitar kapal.
"Quadcopter mengelilingi kapal, menyemprotkan zat iritasi berwarna putih," kata Koalisi Freedom Flotilla lewat kanal Telegram.
"Komunikasi terputus, dan suara-suara yang mengganggu terdengar di radio komunikasi."
Kemudian, kelompok itu mengatakan bahwa tentara Israel telah "menaiki kapal."
(lir/lir)