Thailand dan Kamboja sepakat menarik pasukan mereka di daerah perbatasan yang disengketakan. Penarikan pasukan ini usai seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan militer bulan lalu.
Dilansir AFP, Senin (9/6/2025), kekerasan sporadis terjadi di perbatasan Thailand-Kamboja sejak tahun 2008. Sedikitnya ada 28 kematian akibat peristiwa tersebut.
Saat bentrokan terbaru pada 28 Mei di daerah yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, tempat perbatasan Kamboja, Thailand, dan Laos bertemu, seorang tentara Kamboja tewas.
Thailand-Kamboja Adakan Pertemuan
Menyusul perselisihan dalam beberapa hari terakhir terkait kontrol perbatasan dan pasukan, kedua belah pihak bertemu pada Minggu (8/6), dan sepakat untuk menempatkan kembali tentara mereka.
Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra mengatakan dia telah berbicara dengan pemerintah Kamboja dan pembicaraan telah mencapai "kesimpulan positif".
"Kedua belah pihak telah sepakat untuk bersama-sama menyesuaikan pasukan militer di titik-titik konflik untuk mengurangi suasana konfrontasi," tulisnya di X. Pembahasan lebih lanjut akan dilakukan pada tanggal 14 Juni, tambah perdana menteri.
Selain itu, Kementerian Pertahanan Kamboja mengatakan kedua militer bertemu dan "memutuskan untuk menyesuaikan kekuatan kedua belah pihak, untuk kembali ke posisi yang tepat guna mengurangi konfrontasi".
Mantan Perdana Menteri Kamboja yang berpengaruh, Hun Sen, mengatakan penyesuaian kekuatan melalui "saling pengertian" adalah "penting untuk menghindari bentrokan kekerasan berskala besar".
Baca berita di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Tokoh Oposisi Kamboja Ditembak Mati oleh Pembunuh Bayaran di Thailand
(kny/idh)