Korea Utara menahan tiga orang terkait kecelakaan yang terjadi saat peluncuran kapal perang. Pihak yang ditahan salah satunya kepala teknisi kapal.
Dilansir AFP, Minggu (25/5/2025), Pyongyang mengatakan bahwa 'kecelakaan serius terjadi' pada upacara peluncuran, Rabu (21/5) di kota pelabuhan timur Chongjin untuk kapal perusak angkatan laut seberat 5.000 ton yang baru dibangun. Pada insiden itu, bagian dasar kapal hancur.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyebut kecelakaan itu sebagai "tindakan kriminal yang disebabkan oleh kecerobohan mutlak".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) melaporkan mereka yang ditahan adalah kepala teknisi di galangan kapal Chongjin Kang Jong Chol, kepala bengkel konstruksi lambung kapal Han Kyong Hak dan wakil manajer urusan administrasi, Kim Yong Hak.
Laporan KCNA mengatakan ketiganya "bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut".
Pada hari Jumat, KCNA melaporkan bahwa manajer galangan kapal Hong Kil Ho telah dipanggil oleh penegak hukum.
Militer Korea Selatan mengatakan bahwa otoritas intelijen AS dan Seoul menilai bahwa "upaya peluncuran samping" kapal oleh Korea Utara gagal, dan kapal tersebut dibiarkan miring di air.
Namun, KCNA melaporkan bahwa "pemeriksaan bawah air dan internal kapal perang tersebut mengonfirmasi bahwa, tidak seperti pengumuman awal, tidak ada lubang yang dibuat di dasar kapal perang", dengan menyebut tingkat kerusakan "tidak serius".
Berdasarkan ukuran dan skalanya, militer Korea Selatan mengatakan kapal perang yang baru dibangun tersebut diyakini memiliki perlengkapan yang sama dengan kapal kelas perusak seberat 5.000 ton Choe Hyon, yang diluncurkan Korea Utara bulan lalu.
Pyongyang mengatakan Choe Hyon dilengkapi dengan "senjata paling kuat", dan akan "mulai beroperasi awal tahun depan".
Militer Seoul mengatakan Choe Hyon dapat dikembangkan dengan bantuan Rusia. Dia menduga ini sebagai imbalan atas pengerahan ribuan pasukan Pyongyang untuk membantu Moskow memerangi Ukraina.
Analis mengatakan kapal perang yang terlibat dalam kecelakaan hari Rabu mungkin juga dibangun dengan bantuan Rusia.
Tonton juga "Kapal Perang Korut yang Terbalik Kini Ditutupi Terpal" di sini: