Serangan udara besar-besaran Rusia menggunakan drone dan rudal menghantam wilayah Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, pada Sabtu (24/5). Sedikitnya 15 orang mengalami luka-luka akibat gempuran di Kyiv, yang terjadi ketika kedua negara sedang dalam proses pertukaran tahanan besar-besaran.
Angkatan Udara Ukraina, seperti dilansir AFP, Sabtu (24/5/2025), melaporkan Rusia meluncurkan 14 rudal balistik dan 250 drone secara total dalam serangan pada dini hari. Disebutkan oleh Angkatan Udara Ukraina bahwa Kyiv menjadi "target utama serangan musuh".
Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andriy Sybiga, menyebut rentetan serangan udara itu adalah "bukti nyata bahwa tekanan sanksi yang lebih besar terhadap Moskow diperlukan untuk mempercepat proses perdamaian".
Para pejabat Kyiv melaporkan puing-puing terjatuh di beberapa bagian ibu kota Ukraina, dengan beberapa memicu kebakaran. Sejumlah wartawan AFP melaporkan suara ledakan terdengar semalam.
Kepolisian setempat melaporkan sedikitnya 15 orang mengalami luka-luka di area Kyiv dan dua orang lainnya luka-luka di area sekitarnya.
Ajudan kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, secara terpisah menyebut Rusia "melakukan segala cara yang dapat dilakukan untuk mencegah gencatan senjata dan melanjutkan perang".
Sementara itu, militer Rusia melaporkan Ukraina menargetkan wilayahnya dengan 788 drone dan rudal sejak Selasa (20/5) waktu setempat.
Serangan udara menargetkan Kyiv ini terjadi beberapa jam setelah Rusia dan Ukraina menyelesaikan tahap pertama pertukaran tahanan yang sebelumnya disepakati dalam perundingan di Turki pekan lalu, yang jika dirampungkan, akan menjadi pertukaran tahanan terbesar sejak perang berkecamuk tiga tahun lalu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak juga Video Zelensky: Prioritas Ukraina Gencatan Senjata Menyeluruh Tanpa Syarat
(nvc/idh)