Dunia berduka atas wafatnya pimpinan Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus. Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun.
Paus meninggal sehari setelah kemunculannya di Lapangan Santo Petrus, Vatikan pada Hari Paskah, Minggu (20/4), kata Vatikan dalam sebuah pernyataan.
"Pagi ini pukul 7:35 (0535 GMT) Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa," kata Kardinal Kevin Farrell dalam pernyataan yang dipublikasikan oleh Vatikan di saluran Telegramnya, dilansir kantor berita AFP, Senin (21/4/2025).
Paus Fransiskus sebelumnya menyerukan kembali gencatan senjata segera di Gaza. Hal itu disampaikan Paus Fransiskus di hadapan publik pada perayaan Paskah di balkon utama Basilika Santo Petrus pada Minggu (20/4).
Baca juga: Paus Fransiskus Meninggal Dunia |
Paus tidak memimpin Misa Paskah di Vatikan tetapi muncul di akhir acara untuk memberikan berkat dan pesan dua kali setahun yang dikenal sebagai "Urbi et Orbi" (kepada kota dan dunia). Paus tidak memimpin Misa Paskah dikarenakan perintah dokter yang membatasi beban kerjanya.
Pesan Paus Fransiskus itu dibacakan oleh seorang ajudan. Dalam pesan Paskah, Paus Fransiskus mengatakan bahwa situasi di Gaza "dramatis dan menyedihkan". Paus juga meminta kelompok militan Palestina Hamas agar membebaskan sandera yang tersisa dan mengutuk apa yang disebutnya sebagai tren antisemitisme yang "mengkhawatirkan" di dunia.
"Saya menyatakan kedekatan saya dengan penderitaan ... seluruh rakyat Israel dan rakyat Palestina," bunyi pesan Paus tersebut.
"Saya mengimbau pihak-pihak yang bertikai: menyerukan gencatan senjata, membebaskan para sandera dan membantu orang-orang yang kelaparan yang mendambakan masa depan yang damai," kata Paus dalam pesannya.
Paus Fransiskus yang sebelumnya dirawat di rumah sakit selama lima minggu karena pneumonia, telah meningkatkan kritik terhadap kampanye militer Israel di Gaza.
(lir/lir)