"Jika AS benar-benar ingin menyelesaikan masalah melalui dialog dan negosiasi, AS harus berhenti memberikan tekanan ekstrem, berhenti mengancam dan memeras, dan berbicara dengan China atas dasar kesetaraan, rasa hormat, dan saling menguntungkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian dilansir kantor berita AFP, Rabu (16/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beijing mengatakan bahwa "AS-lah yang memulai perang tarif ini".
- Mantan Presiden Peru Dibui 15 Tahun Atas Skandal Korupsi Global
Pengadilan Peru menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara terhadap mantan Presiden Ollanta Humala dan istrinya atas dakwaan korupsi. Dakwaan ini terkait skandal korupsi global yang melibatkan perusahaan konstruksi Brasil Odebrecht, yang memberikan suap kepada banyak politisi.
Dalam putusannya, seperti dilansir AFP, Rabu (16/4/2025), pengadilan Peru menyatakan Humala yang berusia 62 tahun dan istrinya, Nadine Heredia, bersalah atas dakwaan pencucian uang karena menerima donasi politik ilegal dari Odebrecht dan pemerintah Venezuela dalam dua kampanye pilpres.
Humala dibawa ke sel tahanan di gedung pengadilan setelah putusan itu dibacakan.
- Pertama Kali Pidato Usai Lengser, Biden Kecam Pemerintahan Trump
Joe Biden pertama kalinya muncul dan berpidato sejak melepaskan jabatan Presiden Amerika Serikat (AS). Dalam pidatonya itu, Biden mengecam keras perombakan pemerintahan yang dilakukan Presiden AS Donald Trump.
"Kurang dari 100 hari, pemerintahan ini telah melakukan begitu banyak kerusakan, dan begitu banyak kehancuran -- sungguh menakjubkan bahwa hal itu bisa terjadi secepat itu," kata Biden dalam sebuah konferensi pendukung disabilitas di Chicago sebagaimana dilansir AFP, Rabu (16/4/2025).
"Mereka telah menebas administrasi Jaminan Sosial, sehingga 7.000 karyawan kehilangan pekerjaan," kata mantan presiden AS tersebut, merujuk pada badan nasional yang membayar tunjangan pensiun dan disabilitas.