Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengecam keputusan pemerintah Aljazair untuk mengusir 12 pejabat Prancis. Dia memperingatkan akan adanya balasan, seiring ketegangan meningkat antara Paris dan bekas koloninya di Afrika Utara tersebut.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (15/4/2025), Jean-Noel Barrot mengatakan tindakan Aljazair itu "disesalkan" dan memperingatkan bahwa "tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi". Menlu Prancis itu menambahkan bahwa jika "Aljazair memilih eskalasi, kami akan menanggapi dengan ketegasan terbesar".
Sebelumnya, pemerintah Aljazair memerintahkan 12 pejabat Prancis untuk segera meninggalkan negara tersebut dalam waktu 48 jam. Perintah pengusiran ini terkait penangkapan tiga warga negara Aljazair di Prancis beberapa waktu terakhir.
Perintah pengusiran ini, menurut sumber diplomatik, berlaku untuk 12 pejabat Prancis di Aljazair, yang mencakup beberapa anggota Kementerian Dalam Negeri Prancis.
Perintah agar para pejabat Prancis itu segera meninggalkan wilayah Aljazair itu diumumkan setelah pada Jumat (11/4) waktu setempat, jaksa penuntut Prancis mendakwa tiga warga negara Aljazair, termasuk seorang pejabat konsuler, atas dugaan keterlibatan dalam penculikan seorang influencer asal Aljazair bernama Amir Boukhors pada April 2024 lalu di pinggiran kota Paris.
Dakwaan terhadap tiga warga Aljazair di Prancis itu dijeratkan saat hubungan kedua negara sedang genting. Aljazair mengklaim langkah otoritas Paris itu ditujukan untuk menggagalkan upaya baru-baru ini untuk memperbaiki hubungan.
(ita/ita)