Seorang anggota parlemen Eropa asal Prancis, Raphael Glucksmann, mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mengembalikan Patung Liberty. Politisi ini menyebut pergeseran kebijakan AS di bawah Presiden Donald Trump baru-baru ini bertentangan dengan nilai-nilai fundamental yang diwakili oleh monumen tersebut.
Glucksmann dalam pernyataannya, seperti dikutip media Prancis, Le Monde dan dilansir RT.com, Senin (17/3/2025), menuduh rakyat AS saat ini "tampaknya membenci" hadiah dari Prancis yang melambangkan kebebasan tersebut.
Patung Liberty, yang dirancang oleh pematung Prancis Frederic Auguste Bartholdi dan dibangun oleh Gustave Eiffel, diberikan kepada AS untuk memperingati 100 tahun kemerdekaan Amerika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak tahun 1886 silam, Patung Liberty telah berdiri di pelabuhan New York sebagai simbol kebebasan dan mercusuar bagi para imigran yang mencari kehidupan yang lebih baik.
Baca juga: Trump Mulai PHK Massal Staf Voice of America |
Glucksmann yang merupakan anggota Parlemen Eropa berhaluan kiri-tengah dan pendukung setia Ukraina, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan Trump, termasuk dorongan untuk memediasi perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Dia menuduh rakyat AS kini "berpihak pada tiran".
"Kami akan mengatakan kepada rakyat Amerika yang memilih untuk berpihak kepada para tiran, kepada rakyat Amerika yang memecat para peneliti karena menuntut kebebasan ilmiah: Kembalikan Patung Liberty pada kami," tegas Glucksmann saat berbicara dalam konvensi Partai Place Publique yang menaunginya pada Minggu (16/3).
Seruan Glucksmann itu disambut sorakan para pendukung partainya.
Simak juga Video 'AS Klaim Bunuh Banyak Pimpinan Houthi dalam Serangan Besar-besaran!':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Sejak kembali ke Gedung Putih untuk masa jabatan keduanya pada pertengahan Januari lalu, Trump mengambil serangkaian kebijakan keras, termasuk merombak badan-badan pemerintah AS dalam upaya mencegah pemborosan pengeluaran negara.
Dia juga meluncurkan tindakan keras terhadap imigrasi ilegal dan memblokir inisiatif bantuan asing, yang dianggapnya tidak sejalan dengan kebijakan "America First". Rentetan perintah eksekutif Trump juga menargetkan hibah federal untuk penelitian iklim dan studi gender.
"Hal kedua yang akan kami katakan kepada rakyat Amerika adalah: Jika Anda memecat para peneliti terbaik Anda, jika Anda ingin memecat semua orang yang, melalui kebebasan mereka, inovasi mereka, dan keraguan dan penelitian mereka, telah menjadikan negara Anda sebagai kekuatan terdepan di dunia, maka kami akan menyambut mereka," cetus Glucksmann.
Simak juga Video 'AS Klaim Bunuh Banyak Pimpinan Houthi dalam Serangan Besar-besaran!':