5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 12 Mar 2025 17:27 WIB
An armoured vehicle used by security forces loyal to the interim Syrian government moves along a road in Syrias western city of Latakia on March 9, 2025. Syrias interim President Ahmed al-Sharaa called for national unity and peace on March 9, amid growing international backlash following the killing of civilians along the countrys coast in the worst violence since the overthrow of former president Bashar al-Assad, in the heartland of the Alawite minority to which the latter belongs. (Photo by OMAR HAJ KADOUR / AFP)
Pasukan keamanan Suriah (Foto: AFP/OMAR HAJ KADOUR)
Jakarta -

Ribuan warga Alawi mengungsi dan mencari perlindungan di pangkalan udara militer Hmeimim milik Rusia yang ada di wilayah Suriah bagian barat. Hal ini setelah terjadi pembunuhan massal yang merenggut lebih dari 1.000 nyawa di negara tersebut.

"Ribuan warga sipil Alawi melarikan diri dari pembantaian di kota Jableh dan desa-desa di sekitarnya untuk mencari perlindungan di dalam dan di sekitar pangkalan militer Hmeimim," kata kepala Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman, seperti dilansir AFP, Rabu (12/3/2025).

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (12/3/2025):

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

- Trump Akan Pecat Massal 1.950 Staf Departemen Pendidikan AS

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana pemecatan massal terhadap hampir separuh staf Departemen Pendidikan, yang jumlahnya mencapai ribuan orang. Langkah ini menandai penutupan total departemen tersebut.

ADVERTISEMENT

Kebijakan pemecatan massal terhadap Departemen Pendidikan ini diambil ketika lembaga-lembaga pemerintah AS berusaha keras memenuhi tenggat waktu yang diberikan Trump untuk menyerahkan rencana putaran kedua pemecatan massal.

Departemen Pendidikan AS dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (12/3/2025), menyebut pemberhentian massal itu merupakan bagian dari "misi terakhir" departemen tersebut, yang merujuk pada janji Trump untuk membubarkan Departemen Pendidikan AS.

- Ngerinya Penyanderaan Penumpang Kereta di Pakistan, Ada Ledakan-Tembakan

Sejumlah sandera yang dibebaskan dari aksi penyanderaan di rangkaian kereta api di wilayah Pakistan bagian barat daya menuturkan mereka berjalan selama berjam-jam melewati area pegunungan demi mencapai tempat aman. Para korban selamat ini menuturkan betapa mengerikan aksi penyanderaan itu.

Penyanderaan yang didalangi oleh Tentara Pembebasan Baloch (BLA) itu diawali dengan ledakan bom pada rel kereta api yang dilalui rangkaian kereta Jafar Express pada Selasa (11/3) waktu setempat. Ledakan ini memaksa kereta berhenti di area terpencil Balochistan dan lebih dari 450 penumpang kereta disandera.

BLA diketahui selama ini mengobarkan perang melawan pemerintah Pakistan. Baku tembak sempat terjadi setelah ledakan menghentikan kereta itu, dengan sedikitnya tiga orang tewas. Terdapat tentara dan personel kepolisian di antara para penumpang kereta tersebut.

- Parah! Israel Serbu Al-Aqsa, Sita Pengeras Suara Masjid

Pasukan militer Israel menyerbu Ruang Salat Qibli yang ada di kompleks Masjid Al-Aqsa pekan ini. Dalam penyerbuan itu, tentara Israel menyita pengeras suara masjid sebelum menarik diri dari area tersebut.

Penyerbuan dan penyitaan itu, seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (12/3/2025), dilaporkan oleh sejumlah sumber lokal yang dikutip oleh Pusat Media Palestina dalam laporannya. Disebutkan bahwa penyerbuan itu terjadi pada akhir pekan lalu.

Laporan outlet berita Roya News menyebut ada dua pengeras suara yang dicopot dan disita oleh pasukan Angkatan Bersenjata Israel (IDF) dalam penyerbuan tersebut.

- AS Lanjutkan Bantuan Militer ke Ukraina Usai Perundingan di Arab Saudi

Pemerintah Amerika Serikat (AS) memulihkan sepenuhnya aktivitas berbagi informasi intelijen dengan Ukraina usai perundingan yang digelar di Arab Saudi. Washington pun melanjutkan kembali pengiriman bantuan militer ke Kyiv, usai menghentikannya untuk sementara demi mendorong perundingan damai.

Informasi terbaru itu, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (12/3/2025), diungkapkan oleh seorang pejabat senior pemerintahan Ukraina, yang enggan disebut namanya, saat berbicara kepada Reuters, dan seorang pejabat kepresidenan yang juga tidak disebut namanya.

Langkah AS melanjutkan pengiriman bantuan militer dan memulihkan aktivitas berbagi informasi intelijen ini dilakukan setelah Presiden Volodymyr Zelensky mendukung usulan AS untuk gencatan senjata selama 30 hari di Ukraina. Zelensky meminta AS membujuk Rusia untuk menerima usulan itu.

- Horor Pembantaian di Suriah, Ribuan Warga Berlindung di Pangkalan Rusia

Ribuan warga Alawi mengungsi dan mencari perlindungan di pangkalan udara militer Hmeimim milik Rusia yang ada di wilayah Suriah bagian barat. Hal ini setelah terjadi pembunuhan massal yang merenggut lebih dari 1.000 nyawa di negara tersebut.

"Ribuan warga sipil Alawi melarikan diri dari pembantaian di kota Jableh dan desa-desa di sekitarnya untuk mencari perlindungan di dalam dan di sekitar pangkalan militer Hmeimim," kata kepala Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman, seperti dilansir AFP, Rabu (12/3/2025).

Syrian Observatory yang memantau konflik di Suriah, dan memiliki banyak sumber di lapangan, melaporkan sedikitnya 1.225 warga sipil, yang kebanyakan warga Alawi, tewas dalam rentetan kekerasan dan pertempuran antara pasukan pemerintah Suriah dengan petempur loyalis mantan Presiden Bashar al-Assad.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads