Eksekusi Tembak Mati Lagi di AS Usai 15 Tahun Berlalu

Rita Uli Hutapea - detikNews
Minggu, 09 Mar 2025 04:31 WIB
Halaman ke 1 dari 2
Foto: Dok.Detikcom
Jakarta -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeksekusi mati narapidana kasus pembunuhan di South Carolina dengan menembak mati. Eksekusi mati dengan regu tembak itu merupakan yang pertama sejak 15 tahun terakhir.

Eksekusi dilakukan pada Jumat (7/3), waktu setempat. Pria itu, Brad Sigmon (67), dieksekusi mati atas kasus pembunuhan kedua orang tua mantan pacarnya dengan tongkat bisbol.

Dia dieksekusi mati oleh regu tembak yang terdiri dari tiga orang di Lembaga Pemasyarakatan Broad River di ibu kota negara bagian Columbia, kata juru bicara penjara South Carolina, Chrysti Shain, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/3/2025).

Shain mengatakan tembakan mematikan dilepaskan pada Jumat pukul 18.05 waktu setempat, dan Sigmon dinyatakan meninggal oleh seorang dokter pada pukul 18.08 waktu setempat.


Wartawan yang menyaksikan eksekusi dari balik kaca. Sigmon mengenakan pakaian terusan hitam dengan tanda sasaran kecil dari kertas atau kain di atas jantungnya. Sigmon diikat di kursi di kamar eksekusi.

Dalam pernyataan terakhir yang dibacakan oleh pengacaranya, Gerald "Bo" King, Sigmon mengatakan ia ingin mengirim pesan "cinta dan panggilan kepada sesama umat Kristen untuk membantu kita mengakhiri hukuman mati."

Sebuah penutup kepala kemudian dipasang di atas kepala Sigmon. Sekitar dua menit kemudian, regu tembak -- relawan dari Departemen Pemasyarakatan Carolina Selatan -- menembakkan senapan mereka melalui celah di dinding sekitar 15 kaki (lima meter) jauhnya.

Anna Dobbins dari stasiun TV WYFF News 4 mengatakan tembakan "semuanya ditembakkan sekaligus" seperti "hanya satu suara."


"Lengannya tertekuk," kata Dobbins. "Ada sesuatu di bagian tengah tubuhnya yang bergerak -- saya tidak akan menyebutnya napas, saya tidak begitu tahu -- tetapi ada beberapa gerakan yang berlangsung selama dua atau tiga detik," ujarnya.

"Itu sangat cepat," katanya. "Saya melihat percikan darah ketika peluru menembus tubuhnya. Jumlahnya tidak banyak, tetapi ada percikan," imbuhnya.




(ita/aik)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork