Kericuhan terjadi saat sidang parlemen Serbia berlangsung. Para anggota parlemen dari kubu oposisi melemparkan granat asam di dalam ruang sidang.
Dirangkum detikcom, aksi lempar bom asap itu memicu kekacauan hingga salah satu satu legislator mengalami stroke.
Dilansir Reuters, Rabu (5/3/2026), aksi tersebut dimaksudkan kubu oposisi sebagai protes terhadap pemerintah Serbia dan untuk mendukung para mahasiswa yang berunjuk rasa di negara tersebut.
Unjuk rasa yang dipimpin mahasiswa selama empat bulan terakhir telah menarik perhatian lapisan masyarakat lainnya, seperti para guru, petani dan pihak-pihak lainnya. Unjuk rasa ini dipicu oleh kematian 15 orang dalam insiden runtuhnya atap stasiun kereta setempat.
Aksi protes mahasiswa ini dianggap sebagai ancaman terbesar bagi pemerintahan Presiden Aleksandar Vucic, yang berkuasa selama satu dekade terakhir. Banyak pihak mengecam praktik korupsi yang merajalela dan tidak kompetennya pemerintahan Vucic.
(taa/maa)