Pemerintah Arab Saudi mengutuk keras langkah Israel menghentikan aliran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Otoritas Riyadh menyebut tindakan Tel Aviv itu sebagai "pemerasan" ketika pembicaraan untuk memperpanjang gencatan senjata Gaza yang rapuh menghadapi jalan buntu.
Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya, seperti dikutip kantor berita Saudi Press Agency (SPA) dan dilansir Al Arabiya, Senin (3/3/2025), juga menyebut keputusan Israel menghentikan aliran pasokan ke daerah kantong Palestina itu sebagai "hukuman kolektif".
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (3/3/2025):
- Israel Gempur Gaza Lagi, 4 Orang Tewas-6 Luka
Militer Israel kembali menggempur Jalur Gaza pada Minggu (2/3) waktu setempat, ketika tahap pertama gencatan senjata hampir berakhir. Otoritas kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya empat orang tewas dan enam orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara Tel Aviv tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (3/3/2025), melaporkan bahwa para korban tewas dan korban luka telah dibawa ke "rumah sakit di Jalur Gaza menyusul serangan-serangan Israel di berbagai wilayah tersebut".
"Sejak pagi Ini (2/3), empat orang tewas dan enam orang luka-luka," sebut Kementerian Kesehatan Gaza dalam laporannya.
- Dikritik Terlalu Dekat dengan Putin, Trump Tanggapi Santai
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menanggapi santai atas kritikan yang muncul soal dirinya yang semakin dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, terutama saat membahas perang Ukraina. Trump mengatakan AS seharusnya "mengurangi" kekhawatiran terhadap Putin.
"Kita seharusnya mengurangi waktu untuk mengkhawatirkan Putin, dan lebih banyak waktu untuk mengkhawatirkan geng-geng pemerkosaan migran, para gembong narkoba, para pembunuh, dan orang-orang dari rumah sakit jiwa yang memasuki negara kita -- Agar kita tidak berakhir seperti Eropa!" cetus Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social, seperti dilansir AFP, Senin (3/3/2025).
Pergeseran "menakjubkan" Trump dalam pendekatan terhadap perang Ukraina dan terhadap Rusia terlihat jelas beberapa hari sebelumnya, ketika dia mengomeli Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di depan banyak wartawan di Gedung Putih.
(ita/ita)