Seorang pria Rusia diadili atas tuduhan menjadi mata-mata Amerika Serikat (AS) dan dijatuhi hukuman 17 tahun penjara oleh pengadilan setempat. Pria Rusia ini dituduh berupaya menyampaikan informasi rahasia Moskow kepada Washington.
Seperti dilansir AFP, Jumat (24/1/2025), pria Rusia bernama Dmitry Shatresov ini ditangkap pada Januari 2024 oleh otoritas Moskow.
Shatresov, menurut kantor berita RIA, telah "secara ilegal memperoleh" rahasia negara dan "bermaksud untuk menyerahkannya ke perwakilan intelijen Amerika" sebelum dia ditangkap oleh aparat penegak hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam persidangan pada Rabu (22/1) waktu setempat, menurut otoritas pengadilan Moskow, Shatresov dinyatakan bersalah atas dakwaan "pengkhianatan tingkat tinggi" dan dijatuhi hukuman 17 tahun penjara oleh pengadilan.
Dia akan menjalani masa hukumannya di penjara dengan keamanan tinggi di negara tersebut.
Rusia tanpa henti memburu orang-orang yang dituduh melakukan spionase dan pengkhianatan sejak negara itu melancarkan invasi skala besar ke Ukraina pada Februari 2022 lalu.
Simak juga Video: Houthi Klaim Tangkap Jaringan Mata-mata AS dan Israel
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Otoritas Moskow menangkap puluhan warga negaranya sendiri dan sejumlah warga negara asing.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) telah menyatakan keprihatinan atas langkah Rusia menggunakan tuduhan spionase tersebut untuk menghukum para pengkritik pemerintah dan militer, serta mereka yang menentang invasi ke Ukraina.
Kebanyakan persidangan kasus spionase di Rusia digelar secara tertutup dan sangat dirahasiakan.
Simak juga Video: Houthi Klaim Tangkap Jaringan Mata-mata AS dan Israel