Trump Ancam Tambah Sanksi Terkait Perang Ukraina, Rusia Bilang Begini

Trump Ancam Tambah Sanksi Terkait Perang Ukraina, Rusia Bilang Begini

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 24 Jan 2025 11:49 WIB
U.S. President-elect Donald Trump arrives to attend a rally the day before he is scheduled to be inaugurated for a second term, in Washington, U.S., January 19, 2025. REUTERS/Carlos Barria/File Photo Purchase Licensing Rights
Presiden AS Donald Trump (REUTERS/Carlos Barria/File Photo Purchase Licensing Rights)
Moskow -

Ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menerapkan sanksi baru ditanggapi santai oleh Rusia. Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menyebut ancaman seperti itu dari Trump sebagai hal yang biasa.

Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dilansir kantor berita TASS, Jumat (24/1/2025), setelah Trump sebelumnya mengancam akan memberlakukan sanksi-sanksi baru dan tarif terhadap ekspor Rusia jika perang di Ukraina tidak diakhiri dalam waktu dekat.

"Kami tidak melihat adanya unsur baru di sini. Anda mengetahui bahwa Trump, pada masa jabatan pertamanya, adalah Presiden AS yang terlalu sering menggunakan metode sanksi," ujar Peskov.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peskov, dalam pernyataannya, menyebut Trump gemar menggunakan sanksi sebagai alat dalam memberikan tekanan.

"Dia menyukai alat-alat semacam itu (tekanan sanksi), setidaknya dia menyukainya selama masa jabatan pertama kepresidenannya," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Trump sebelumnya mengatakan dirinya akan menerapkan sanksi baru dan tarif terhadap ekspor Rusia jika Presiden Vladimir Putin menolak untuk berunding dan membuat kesepakatan untuk mengakhiri perang yang berkecamuk selama hampir tiga tahun terakhir.

"Jika kita tidak membuat 'kesepakatan', dan dalam waktu dekat, saya tidak memiliki pilihan lain selain menerapkan Pajak, Tarif, dan Sanksi tingkat tinggi terhadap apa pun yang dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat, dan berbagai negara lainnya yang berpartisipasi," kata Trump seperti dilansir Reuters.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dia tidak menyebutkan lebih jelas soal negara-negara yang dianggapnya turut berpartisipasi dalam konflik, atau bagaimana dia mendefinisikan partisipasi yang disebutnya.

Pada Januari ini, Putin mengatakan Rusia terbuka untuk berdialog mengenai penyelesaian konflik Ukraina dengan pemerintahan baru AS di bawah Trump. Namun ditegaskan juga oleh Putin bahwa prioritasnya adalah mengatasi akar penyebab krisis tersebut.

Dia menegaskan bahwa Rusia memperhatikan pernyataan Trump dan anggota timnya tentang kesediaan mereka untuk memulihkan kontak dan perlunya melakukan segala hal yang mungkin dilakukan untuk mencegah Perang Dunia III.

Simak Video 'Trump Ingin Bertemu Putin, Minta Akhiri Perang Rusia-Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads