Ribuan Warga Pro-Kontra Presiden Korsel Gelar Demo Tandingan di Seoul

Ribuan Warga Pro-Kontra Presiden Korsel Gelar Demo Tandingan di Seoul

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 11 Jan 2025 17:26 WIB
Supporters of impeached South Korea president Yoon Suk Yeol take part in a rally near his residence as snow falls in Seoul on January 5, 2025. Rival South Korean protesters were set to brave a snowstorm January 5 over suspended President Yoon Suk Yeol who was still resisting arrest less than 48 hours before the warrant expires. (Photo by Philip FONG / AFP)
Ilustrasi -- Demonstrasi di Korea Selatan (AFP/PHILIP FONG)
Jakarta -

Ribuan warga Korea Selatan berkumpul di ibu kota Korsel, Seoul untuk menggelar aksi demonstrasi tandingan pada hari Sabtu (11/1). Ini dilakukan saat para penyelidik mempersiapkan upaya lain untuk menangkap Presiden Yoon Suk Yeol yang diskors atas dekrit darurat militernya yang berlaku singkat.

Yoon menolak penangkapan dalam kebuntuan antara pengawalnya dan para penyelidik minggu lalu, setelah drama darurat militernya telah menjerumuskan Korea Selatan ke dalam krisis politik terburuk dalam beberapa dekade.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (11/1/2025), para pengunjuk rasa yang mendukung dan menentang Yoon dijadwalkan berkumpul di sepanjang jalan utama di pusat kota Seoul pada hari Sabtu. Mereka adalah kelompok yang menuntut penangkapannya, serta yang menyerukan agar pemakzulannya dinyatakan tidak sah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara tersebut telah dilanda ketegangan selama berminggu-minggu setelah Yoon memerintahkan tentara untuk menyerbu parlemen, di mana mereka gagal mencegah para anggota parlemen untuk menolak darurat militer.

"Terlepas dari upaya kami, ia terus menghindari akuntabilitas, dan baik polisi maupun CIO (Badan Investigasi Korupsi) benar-benar gagal bertindak tegas," kata pengunjuk rasa anti-Yoon dan mahasiswa Kim Min-ji, 25 tahun.

ADVERTISEMENT

"Sangat penting bagi kami untuk menyuarakan pendapat kami hingga ia dicopot dari jabatannya," imbuhnya.

Sementara itu, pendukung Yoon, Su Yo-hahn, 71 tahun, mengatakan deklarasi darurat militer Yoon tersebut memiliki "alasan yang sah".

"Ia adalah seseorang yang dipilih oleh rakyat dan mewakili negara kita. Menyelamatkan Yoon adalah cara untuk menyelamatkan bangsa kita," kata Su.

Para pendukung Yoon sudah berunjuk rasa di luar kediamannya sejak Sabtu dini hari sebelum demonstrasi besar yang dijadwalkan pada pukul 13.00 di pusat kota Seoul. Unjuk rasa anti-Yoon yang terpisah direncanakan akan digelar pada pukul 14.30 dan 16.00 waktu setempat.

Yoon menghadapi tuntutan pidana pemberontakan, yang berarti ia dapat dijatuhi hukuman penjara atau bahkan hukuman mati.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads