"Kami tetap berkomitmen untuk melindungi kesehatan para personel kami, keluarga mereka, dan masyarakat sekitar di mana kami tinggal dan mengabdi," imbuh pernyataan tersebut.
Ditambahkan oleh Pangkalan Udara Yokota bahwa pihaknya akan mematuhi semua perjanjian dan kewajiban terkait, serta berkoordinasi erat dengan pemerintah Jepang "menuju solusi berkelanjutan".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran militer AS di Jepang sering kali memicu protes masyarakat lokal di masa lalu, mulai dari soal kebisingan, polusi hingga kecelakaan helikopter.
Rasa frustrasi ini mungkin paling jelas terlihat di Okinawa, yang meskipun luasnya hanya 0,6 persen dari total luas daratan Jepang, namun menampung sebagian besar pangkalan militer AS di negara tersebut. Okinawa terletak di sebelah timur Taiwan, yang menjadi pusat ketegangan antara AS dan China.
Awal bulan ini, AS mulai merelokasi ribuan personel Marinir dari Okinawa, dengan "detasemen awal yang terdiri atas sekitar 100 personel pendukung logistik pada Marinir" dipindahkan ke Guam, wilayah kepulauan AS di kawasan Pasifik.
Lihat juga Video 'Penampakan Kebakaran Pabrik Kimia di Tangerang, Asap Membubung Tinggi':
(nvc/ita)